Lima Peserta Didik MAN Pinrang Siap Berkompetisi Di Ajang OMI Riset 2025
Kontributor
Paleteang, (Kemenag Pinrang) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Pinrang kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan potensi riset
peserta didik. Tahun ini, lima orang peserta didik terbaiknya siap berkompetisi
dalam ajang Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Riset 2025. Mereka adalah
Ramadhan, Dina Febriani, Nur Amalina, Husnul Khatimah, dan Nur Fatimah Yusuf.
Kamis, (11/09/2025)
Ajang bergengsi tingkat nasional ini menjadi wadah bagi para
peserta didik madrasah untuk menyalurkan ide-ide penelitian yang relevan dengan
isu-isu terkini. MAN Pinrang mengirimkan tiga judul penelitian yang dikerjakan
oleh lima peserta didiknya. Setiap penelitian mengangkat tema berbeda namun
sama-sama memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
solusi permasalahan masyarakat.
Ramadhan, salah satu peserta, memilih penelitian dengan
judul “Dampak Paparan Konten Tiktok terhadap Kesehatan Mental dan Ketahanan
Jiwa Remaja.” Ia menjelaskan bahwa fenomena media sosial kini tidak hanya
membawa dampak positif, tetapi juga berpotensi menimbulkan gangguan psikologis.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang bagaimana remaja
menghadapi derasnya arus konten digital.
Sementara itu, Dina Febriani akan mengangkat penelitian
berjudul “Studi Korelasional Antara Kurikulum Berbasis Cinta dengan Kesadaran
Ekologis Siswa.” Penelitian ini lahir dari keprihatinan terhadap rendahnya
kesadaran lingkungan di kalangan pelajar. Dengan kurikulum berbasis nilai kasih
sayang dan kepedulian, Dina ingin membuktikan bahwa pendidikan dapat menjadi
motor penggerak bagi lahirnya generasi yang peduli terhadap alam.
Adapun tiga peserta didik lainnya, yakni Nur Amalina, Husnul
Khatimah, dan Nur Fatimah Yusuf, akan berkolaborasi meneliti topik besar
terkait pembangunan berkelanjutan. Judul penelitian mereka adalah “Analisis
Dampak Pertambangan Emas Kabupaten Luwu terhadap Pembangunan Berkelanjutan
Sosial Ekonomi dan Lingkungan Perspektif SDGs 2030.” Penelitian ini dinilai
strategis karena menyentuh langsung isu keberlanjutan, kesejahteraan
masyarakat, dan kelestarian lingkungan.
Ketua Tim Pembina OMI Riset MAN Pinrang, Muhammad Zakkir,
menjelaskan bahwa langkah awal yang dilakukan adalah mengarahkan peserta didik
untuk menganalisis berbagai problem dan situasi terkini yang ada di masyarakat.
Dari situlah lahir topik penelitian yang relevan dan bermakna. “Para pembina
KIR MAN Pinrang melakukan pendampingan secara intens. Bahkan meski proposal
riset ini dikerjakan dalam waktu singkat, semangat anak-anak KIR tidak surut
untuk mencari berbagai literatur sebagai acuan kajian pustaka,” jelasnya.
Menurut Zakkir, pendampingan ini tidak hanya berfokus pada
penyelesaian proposal, tetapi juga membimbing peserta didik agar memahami
metodologi penelitian secara benar. Ia menambahkan bahwa pengalaman ini akan
menjadi bekal berharga bagi siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir
kritis, analitis, dan solutif.
Sementara itu, Kepala MAN Pinrang, Ansyar, memberikan
apresiasi penuh terhadap kerja keras para peserta didik dan tim pembina. Ia
menegaskan bahwa riset merupakan salah satu pilar penting dalam penguatan
kualitas madrasah. “Kami bangga dengan semangat peserta didik MAN Pinrang yang
berani menghadirkan gagasan besar. Penelitian mereka tidak hanya penting bagi
dunia akademik, tetapi juga menyentuh persoalan nyata yang dihadapi masyarakat.
Inilah bentuk kontribusi nyata madrasah dalam mencetak generasi yang peduli dan
solutif,” ungkapnya.
Ansyar juga berharap, keikutsertaan peserta didik MAN
Pinrang dalam ajang OMI Riset dapat memberikan pengalaman berharga serta
motivasi untuk terus mengasah kemampuan penelitian di masa depan. Ia optimis,
apa yang dilakukan siswa-siswinya ini akan membawa dampak positif bagi citra
madrasah sekaligus menginspirasi peserta didik lainnya untuk terus berprestasi.
Dengan persiapan matang, semangat tinggi, dan dukungan dari
para pembina, lima peserta didik MAN Pinrang ini diharapkan mampu tampil
maksimal dan memberikan hasil terbaik dalam ajang OMI Riset 2025. Lebih dari
sekadar kompetisi, kegiatan ini menjadi ajang pembuktian bahwa madrasah mampu
berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa melalui penelitian yang berbasis
ilmu pengetahuan dan kepedulian sosial. (MR/Lentera)