MAN Pangkep Gelar Aktualisasi P5 Dan PPRA: Tanamkan Jiwa Wirausaha Dan Cinta Kearifan Lokal
Kontributor
Pangkep – (Kemenag Pangkep) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pangkajene Kepulauan melaksanakan kegiatan Aktualisasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin (PPRA) dengan tema “Kewirausahaan dan Kearifan Lokal.”
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 12–13 November 2025, dan dipusatkan di koridor kelas MAN Pangkep.
Pada tema Kewirausahaan, peserta didik kelas X terlebih dahulu mempelajari teori dasar kewirausahaan, kemudian melakukan identifikasi potensi ekonomi lokal, khususnya di bidang kuliner kekinian.
Sebagai bentuk aktualisasi, para siswa mempraktikkan langsung dengan membuka stand bazar makanan dan minuman kekinian, yang mereka kelola sendiri mulai dari perencanaan produk, pemasaran, hingga strategi penjualan.
Selama kegiatan berlangsung, mereka didampingi oleh guru P5 dan wali kelas masing-masing.
Menurut penjelasan panitia pelaksana, kegiatan ini tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, kerja sama, dan tanggung jawab sosial.
“Tema kewirausahaan dan kearifan lokal ini sangat penting bagi peserta didik, karena memberikan pengetahuan sekaligus pengalaman langsung dalam menghadapi dunia kerja nantinya. Sektor UMKM dan ekonomi kreatif seperti inilah yang banyak berkontribusi terhadap perekonomian negara serta penyerapan tenaga kerja,” ungkap salah satu guru pendamping.
Kegiatan tersebut turut mendapat perhatian langsung dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, H. Ramli Rasyid, yang hadir bersama Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Pangkep dan Kepala MAN Pangkep, Abdul Hafid.
Dalam kunjungannya pada Rabu (12/11/2025), H. Ramli Rasyid meninjau seluruh stand peserta didik dan memberikan apresiasi atas kreativitas yang ditampilkan.
“Kegiatan seperti ini sangat relevan dengan tantangan pendidikan masa kini. Siswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga diberi ruang untuk berkreasi, berinovasi, dan menumbuhkan jiwa mandiri. Ini adalah bentuk pendidikan karakter yang sesungguhnya,” ujar H. Ramli Rasyid.
Sementara itu, Kepala MAN Pangkep, Abdul Hafid, menegaskan bahwa P5 dan PPRA harus menjadi kegiatan yang berdampak nyata bagi siswa.
“P5 ini harus menjadi kegiatan yang memberikan dampak langsung kepada peserta didik, sehingga mereka tidak sekadar mengetahui secara teori semata, tetapi mampu merealisasikannya di luar sana,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, MAN Pangkep berharap peserta didik semakin memahami pentingnya nilai-nilai kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, dan kecintaan terhadap budaya lokal, yang menjadi pondasi karakter pelajar madrasah di era modern.
(iwa)