Manfaat Penanaman Sejuta Pohon 'Matoa ' Pada MAN 2 Kota Parepare

Kontributor

Parepare, (Kemenag Parepare) - Penanaman sejuta pohon 'matoa' adalah gerakan nasional Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) dalam rangka memperingati Hari Bumi Tahun 2025. Gerakan ini merupakan pengintegrasian nilai-nilai keagamaan dan kepedulian ekologis. Lebih spesifik sebagai bukti dukung kesalehan beragama melalui aksi nyata cinta bumi.
Oleh karena itu, seberinda
Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Peserta Didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2
Kota Parepare berkolaborasi pada Selasa, 22 April 2025 untuk memastikan
keberhasilan gerakan penanaman sejuta pohon 'matoa'.
Lantas apa dan mengapa pohon
'matoa'? Berikut simak ulasan tim redaksi.
Pohon 'matoa' adalah tanaman yang
tersebar luas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Melanesia. Pohon 'matoa'
tergolong besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dan berdiameter rata-rata
maksimal 100 cm. Pohon 'matoa' umumnya berbuah sekali dalam setahun dan buahnya
memiliki rasa yang manis.
Selain manis, buah pohon 'matoa'
bermanfaat untuk kesehatan dan bernilai ekonomis. Pohon 'matoa' juga simbol
ketahanan dan keberkahan alam.
Adapun manfaat yang dimaksud,
antara lain kesatu, menurunkan tekanan darah tinggi karena kandungan zat yang
bersifat diuresis. Kedua, dapat menangkal penyakit kronis karena kandungan zat
tanin yang merupakan antioksidan. Ketiga, dapat menjaga kesehatan kulit karena
mengandung vitamin E.
Keempat, kaya vitamin C yang
berfungsi menangkal radikal bebas, kalsium, dan kalium. Kelima, menghilangkan
stres karena mengandung beberapa senyawa yang bisa digunakan sebagai obat
penenang alami. Keenam, buah 'matoa' memiliki beberapa senyawa yang bersifat
antimikroba sehingga bisa memerangi bakteri di kulit wajah. (Adi)