MTsN 2 Maros Sulap Sampah Plastik Jadi Sofa Ecobrick

Foto Kontributor
Adm Sulawesi Selatan

Kontributor

Rabu, 22 November 2023
...

Maros (Humas Maros) -- Sampah anorganik atau limbah plastik menjadi salah satu momok yang banyak dibahas di seluruh dunia. Karena merusak lingkungan hingga mengancam ekosistem dan elemen kehidupan.

Mengapa? Karena sifat yang tak bisa terurai hingga dapat mencemari tanah. Dampaknya tanah menjadi kerdil, hingga tumbuhan tidak bisa tumbuh subur, jika tumbuhan tidak dapat tumbuh jelas mengurangi produksi oksigen.

Adapun kebiasaan masyarakat untuk memusnahkan sampah anorganik khususnya plastik dengan cara membakar. Dampak membakar sampah diantaranya meningkatkan potensi pemanasan global, merusak kelestarian alam, hingga masalah kesehatan.

Produksi sampah anorganik makin banyak dapat dilihat dari banyaknya produksi makanan dan kebutuhan yang menjadikan plastik sebagai kemasan. Permasalahan tersebut tidak bisa dibiarkan secara terus menerus, ada sebuah solusi alternatif untuk mengelola sampah plastik dalam era modern sekarang yaitu mengubahnya menjadi ecobrick.

Ecobrik salah satu alternatif yang sangat mudah dilakukan oleh semua kalangan. Adapun caranya sebagai berikut:

Pertama menyiapkan botol plastik, memilah sampah anorganik, sampah plastik yang sudah bersih dimasukkan kedalam botol hingga penuh dan padat, jadilah ecobrick

Tentunya setelah menjadi ecobrik, tidaklah berhenti sampai di situ, namun ecobrick itu disulap menjadi beberapa produk yang bermanfaat seperti meja, kursi, rak dan beberapa produk lainnya.

Kasmiatang selaku pimpinan proyek P5-P2RA berharap kursi berbahan dasar Ecobrick bisa menjadi produk kewirausahaan di madrasah.

“Kami berharap aksi nyata P5-P2RA ini bisa menjadi program unggulan dalam mengolah sampah di Madrasah dan memberikan kontribusi yang baik bagai Madrasah kedepan,” ujarnya.

“Mulai sekarang setiap anak yang memiliki botol plastik diharapkan membawa ke sekolah, semua sampah plastik dan kertas dimasukkan di botol, sampah yang kotor di cuci dan dijemur seperti sterepon dan plastik pop ice di cuci kemudian di keringkan, setelah itu dimasukkan ke botol, setelah pulangg semua guru jam terakhir mengecek Ecobrik setiap siswa, setelah penuh diolah jadi kursi, meja dan lain-lain,” lanjutnya.

Kepala Madrasah, Abas Dg Manambung mendukung penuh program ini dan berharap siswa memiliki perhatian khusus dalam memanfaatkan sampah menjadi barang yang bernilai seni tinggi.

“Kami tentunya berharap siswa-siswa yang telah dibimbing dalam pembuatan Ecobrick ini dapat menjadi penggerak dalam memanfaatkan sampah plastik menjadi barang yang bernilai jual serta menjadi penggerak dalam mengurangi sampah plastik, khususnya di lingkungan madrasah,” terang Abas Dg Manmbung.

Kegiatan proyek P5-P2RA sendiri telah berlangsung selama tiga pekan sejak 1 November – 17 November 2023. (Risman/Ulya)

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default