PD. Pontren Kemenag Sulsel Ganjar Peraih Perak MQKN Dengan Umroh.

Foto Kontributor
Adm Sulawesi Selatan

Kontributor

Kamis, 27 Juli 2023
...

Makassar, (Inmas_Sulsel) -- Peraih Medali Perak kategori Tarikh Wustha, Musabaqoh Qira'atil Kutub tingkat Nasional (MQKN) 2023, Muhammad Nauwfal Ar Rafif, santri asal pondok pesantren DDI Mangkoso diganjar apresiasi berupa ibadah Umroh dari PT. Ananda Nurul Haromain melalui Bidang PD. Pontren Kemenag Sulsel, Kamis, (27/07/2023).

Direktur Ananda Nurul Haromain, dr. Fadli Ananda Iskandar menyampaikan, apresiasi ini diberikan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang ia pimpin.

"Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan terhadap keberhasilan para santri dalam memberikan kontribusi terbaik sehingga performa kafilah Sulawesi Selatan menjadi lebih baik," kata Fadli, Direktur Utama PT. Ananda Nurul Haromain.

"kami memiliki komitmen menjaga hubungan baik dengan Kementerian Agama dengan terus terlibat aktif berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan keagamaan", ujar Fadli yang juga merupakan pemilik RSIA Ananda Makassar.

Kepala Bidang PD. Pontren Kemenag Sulsel, Mulyadi Iskandar menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada santri berprestasi.

Diutarakan, bukan tanpa alasan, prestasi Sulsel diajang MQKN saat ini merupakan torehan prestasi yang menggembirakan setelah berhasil membukukan raihan 1 perak, 2 perunggu serta 11 peringkat harapan, lebih baik dari enam edisi MQKN sebelumnya.

Mulyadi mengatakan, apresiasi tidak hanya diberikan kepada peraih medali perak, namun kepada peraih medali perunggu juga akan tetap kami upayakan memberi apresiasi.

Selain kepada PT. Ananda Nurul Haromain, Mulyadi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT. Teppo Indonesia, BSI beserta seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan pesantren dan keagamaan Islam di Sulawesi Selatan khususnya bagi perjalanan kafilah Sulsel mengarungi kompetisi MQKN 2023.

Muhammad Nauwfal Ar Rafif, saat dikonfirmasi menerima penghargaan menyampaikan syukur setelah diganjar apresiasi yang tidak ia duga sebelumnya.

Menceritakan pengalaman berkompetisi, Nauwfal awalnya tidak begitu yakin bisa menempatkan namanya berhasil meraih predikat juara 2, karena sebelumnya dibabak penyisihan hanya mampu bertengger diposisi finalis urut buncit.

Nauwfal mengaku sempat grogi saat babak penyisihan berlangsung, namun pada saat babak final, ia merasa penampilannya bisa lebih santai mengingat pilihan maqra yang diperolehnya relatif lebih dikuasai.

"Ini juga tidak terlepas dari bimbingan ustadz yang mendampingi bagaimana cara memahami, menjelaskan dan meyakinkan dewan hakim, sehingga 7-8 pertanyaan dewan hakim mampu ia jawab dengan baik" ujarnya.

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default