Pembacaan Puisi Menggemah Di MAN Pinrang Untuk Palestina

Foto Kontributor
Adm Sulawesi Selatan

Kontributor

Rabu, 15 November 2023
...

Paleteang (Humas Pinrang) – Setiap manusia memiliki cara tersendiri dalam mengekspresikan perasaannya dalam menanggapi persoalan yang terjadi pada penjajahan bangsa Israel kepada Palestina. Tak terkecuali St. Aisyah Amsal dan Muhammad Harun Muhammadong yang kesehariaannya bertugas sebagai pendidik di MAN Pinrang. Kedua puisi tersebut dibacakan dengan penuh hari di kegiatan MAN Pinrang untuk Palestina. Selasa, 14/11/2023

Puisi yang diciptakan oleh St. Aisyah Amsal berjudul Palestina berdarah sedangkan puisi yang diciptakan Muhammad Harun Muhammadong berjudul Palestina merupakan bentuk keresahan yang terjadi hari-hari ini. Dalam pembacaan puisi tersebut tampak beberapa peserta didik meneteskan air mata mengenang duka yang dialami saudara-saudara kita di Gaza Palestina

Palestina Berdarah (Karya: St. Aisyah Amsal)

Awan yang  berarak seputih kapas

Bening tiada percik noda

Irama indah lagu kedamaian setia mengalun di sana

Di bumi Palestina, tanah yang diberkahi Allah SWT

Pedoman umat Islam di dunia

Namun kini,  awan putih  itu berubah warna, kelam

Tiada lagi syair kehidupan yang setia mendekap

Hanya darah merah memancar dan  tumpah di mana-mana

Jasad  bergelimpangan, memendam perih pada tiap denyut nadi

Kini bumi Palestina masih setia menyimpan duka

Israel  menghancurkan segalannya

tanpa menaruh iba, tanpa meninggalkan sesal

Yah -gedung- gedung hancur menyisakan ratap

korban berjatuhan meredam amuk amarah

Di kejauhan sayup sayup terdengar

Jerit isak tangis memilukan,

mematahkan, mencabik-cabiik kepiluan

menyesakkan  dada

Dunia bagaikan runtuh!

kemana lagi tempat mereka akan  berpijak

Seorang anak kehilangan ayah

Kehilangan ibu

kehilangan saudara

kehilangan segalanya …

kemana lagi tempat  untuk mengadu?

Ya rabb…

di sini kami hanya mampu berharap, bermunajat

memohon pada-Mu

Jika kehancuran itu adalah cobaan baginya

hentikanlah,ya rabb, 

berilah kasih sayang-Mu

tunjukkan keadilan_Mu pada mereka

perkenankanlah …

Allahu akbar

Allahu akbar

Allahu akbar

Untukmu Palestina

Aamiin Yarabbal Alamin ….

Palestina (Karya: Muhammad Harun Muhammadong)

Hei...

Sadarkah bahwa Kristen Yahudi dan Palestina menjadi korban depopulasi kebiadaban zionis

Tidakkah malu pada imanmu

bahwa kota suci Yerussalem penaung tiga agama yg dilindungi teroris

Dan mereka kaum muslim yg munafik

Tidakkah malu pada Hizbullah yg kau haramkan berperang di garda terdepan menjadi pelindung Baitul Maqdis

Ketika jeritanmu menggemah di Al Aqsa dan ketika tangismu membanjiri tanah Anbiya'

Segerombolan orang munafik menenteng tasbih berjidat hitam berjanggut putih menista syahidmu

Bangkai² nalar dicabuli cinta duniawi pada Takbir jihadmu lalu kami anak Adam yg masih berhati menjerit pilu atas utang kami sebagai Muslim

Sebab tanah Syuhada dijauhkan sistem dari jangkauan tangan mukmin

Namun Takdir dan Do'a kami semoga berlaku sampai izin Allah membumikan

Gema suaramu mengguncang hati ummat manusia penaung sadar di berbagai belahan

Zionisme global legalkan kejahatan perang tanpa disentuh hukum internasional

Fitnah dilancarkan pada pejuang dan tuan rumah demi legalkan perampasan yg ilegal

Jika Hamas dan segala perjuangannya melawan penindasan adalah teroris, lantas Israel sebagai apa

Binatang perampas ataukah bangsa serakah bertaring kolonialis

Kita ingat dulu perlawanan Indonesia atas penjajahan Belanda, kemudian gerilya perjuangan Kemerdekaan diberi stempel pemberontak, bahkan pejuang Muslim diberi lebel teroris

Hei...

Palestina adalah deretan bangsa awal yg mengakui Kemerdekaan Indonesia

Indonesia teralmapau munafik jika melupakan utang budi di masa lalu, dibayar kecaman perjuangan bahkan dukungan terhadap penjajah

Terlampau bodoh jika iman dan rasio kemanusiaan ditanggalkan demi subjeksi pembenaran terhadap kejahatan

Perempuan dan anak² dibantai demi memutus generasi Palestina

Dimana hukum perang

Dimana pemegang otoritas dunia di kala Gaza dilanda genosida

Hei...

Ummat Islam seluruh dunia, kalian berhutang Budi pada balita Palestina

Yang ikhlas bertahan meski dibombardir Tanah airnya demi menjaga Al Aqsa

Beritahu negara² muslim

Agar tidak melakukan sholat jenazah untuk kami, karena kami masih hidup, kalian yg sudah mati

Pada bangkai² kepentingan yg berwujud manusia

Berkiblatlah pada cinta, sebab Pencipta ialah Pecinta

Yang bersemayam dalam isyarat tanpa kata. (Musakkir/Lentera)

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default