Pengantar Jemaah Asal Kabupaten Bantaeng Membludak Di Asrama Haji, Antara Budaya Dan Keyakinan

Kontributor

MAKASSAR, KEMENAG SULSEL –
Pengantar rombongan jemaah haji asal Kabupaten Bantaeng yang tergabung dalam kloter 8 Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) membludak di Asrama Haji Sudiang Makassar, Senin 5 Mei 2025
Terpantau di lokasi, sebelum rombongan jemaah haji tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar, para pengantar telah lebih dulu memadati area parkir Wisma Zam Zam dan sebahagian menunggu di depan gerbang akses masuk asrama.
Menyemutnya pengantar di depan asrama haji ini mengakibatkan terjadinya perlambatan kendaraan yang berdampak pada kemacaten lalulintas hingga 1 kilometer, mulai dari persimpangan Jalan Goa Ria hingga pintu masuk Asrama Haji Sudiang Makassar.
Tampak Histeria para pengantar manakala rombongan jemaah haji asal kabupaten Bantaeng melintasi gerbang menuju ke Aula Arafah tempat mereka akan diterima oleh PPIH Embarkasi Makassar.
Mereka bahkan rela menginap di sekitar asrama haji menunggu pendorongan jemaah dari asrama haji ke bandara pada pukul 05.00 WITA 6 Mei 2026.
Walau hanya sekadar melambaikan tangan, namun mereka terlihat sangat bahagia menyaksikan orang-orang yang dicintai menyambut panggilan menuju Baitullah.
Diakui salah satu pengantar bahwa mengantar jemaah haji adalah budaya turun-temurun yang harus dilakukan agar bisa segera menyusul ke Makkah Al Mukarramah.
"Jadi kami selalu berdoa agar segera menyusul dan mendapatkan nomor kursi untuk berangkat. Ini budaya, sudah tiap tahun kalau ada keluarga mau naik haji kami antar sampai asrama atau bahkan sampai bandara," ucap Muhajir.
Lanjut dituturkan Muhajir, ia dan keluarganya berangkat dari Bantaeng usai melaksanakan salat Subuh. "Kami dari Bantaeng kira-kira rombongan ada 30 mobil yang mengantar," katanya.
Sementara itu, sepupu Muhajir yang tergabung dalam kloter 8, Saefuddin mengaku terharu karena akan menjadi tamu Allah SWT di dua Tana Suci, yaitu Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawwarah.
"Ini rukun Islam yang kelima, jadi terharu karena sebentar lagi akan memenuhi panggilannya Allah SWT," ucap Saefuddin.
Jemaah haji yang berprofesi sebagai petani ini mengaku telah menunggu selama 14 tahun untuk bisa diberangkatkan menunaikan ibadah haji. "Asli saya menabung dari hasil menjadi petani," ungkapnya.
Diketahui, budaya mengantar jemaah haji di masyarakat Bantaeng merupakan tradisi yang sudah lama ada dan menjadi bagian penting dari pelaksanaan ibadah haji. Masyarakat Bantaeng memiliki kebiasaan untuk mengantar keluarga, kerabat, dan teman yang akan menunaikan ibadah haji ke Asrama Haji Sudiang di Makassar.
Tradisi ini tidak hanya sekadar mengantar, tetapi juga melibatkan berbagai "ritual" dan keyakinan yang memperkuat semangat keagamaan dan sosial masyarakat Bantaeng. (AB)