Daerah

Penghulu KUA Dua Boccoe Tak Menghalangi Untuk Menghalalkan Walaupun Lewat Perahu Kecil

Foto Kontributor
Humas Bone

Kontributor

Jumat, 20 Juni 2025
...

Tawaroe, ( Kemenag Bone) - Pengabdian sebagai pelayan umat tidak mengenal batas ruang dan medan. Hal ini tercermin dari dedikasi luar biasa yang ditunjukkan oleh Penghulu KUA Kecamatan Dua Boccoe, Abd. Haris, yang dengan penuh tanggung jawab tetap melaksanakan tugasnya melakukan pengawasan dan pencatatan pernikahan meskipun harus menempuh perjalanan melewati sungai menggunakan perahu kecil. Prosesi pernikahan tersebut berlangsung di Dusun Tuang Lewo, Desa Tawaroe, yang dikenal memiliki akses jalan yang cukup sulit dijangkau, terutama di musim penghujan.

Pada pernikahan yang dilangsungkan oleh sepasang calon pengantin pada tanggal 17 Juni 2025 itu, Abd. Haris menunjukkan komitmennya sebagai pelayan masyarakat dalam bidang kepenghuluan. Ia tetap hadir di tengah medan berat demi memastikan prosesi pernikahan berjalan sesuai dengan aturan syariat Islam dan regulasi negara. Sebagai penghulu, tugasnya tidak hanya mencatat pernikahan, namun juga memberikan pembinaan, bimbingan, serta nasihat keluarga kepada calon mempelai. Di wilayah seperti Desa Tawaroe, yang memiliki beberapa dusun dengan akses terbatas, kehadiran penghulu secara langsung menjadi bentuk nyata pelayanan negara yang menyentuh hingga pelosok.

Tugas penghulu memang bukan pekerjaan ringan. Selain mencatat pernikahan, ia juga menjadi penasehat, pembina keluarga, sekaligus representasi negara dalam menjamin keabsahan dan perlindungan hukum bagi pasangan yang menikah. Dalam situasi seperti ini, Abd. Haris tidak hanya menjalankan tugas formal, tetapi juga memperlihatkan jiwa sosial dan kepedulian terhadap masyarakat terpencil. Ia memastikan bahwa tidak ada satu pun warga yang terhalang untuk menjalani sunnah Rasul hanya karena kendala geografis. Upaya kerasnya menjadi inspirasi bahwa pelayanan keagamaan harus menjangkau semua kalangan tanpa diskriminasi lokasi.

Melalui semangat seperti ini, keberadaan KUA sebagai institusi pelayanan umat semakin dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. Komitmen penghulu seperti Abd. Haris membuktikan bahwa pelayanan publik berbasis keagamaan tetap hidup dan menyala, bahkan hingga ke dusun yang harus ditempuh dengan perahu kecil. Dedikasi ini menjadi contoh konkret bahwa nilai-nilai pengabdian dan pelayanan tak boleh luntur, apalagi ketika menyangkut hajat hidup masyarakat dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. (Ashar/Ahdi)

Editor: Andi Baly
Tag: #KUA

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default