Penyuluh Agama KUA Kec. Kajang Turun Ke Masyarakat Pesisir Babalaikang Kel. Laikang

Kontributor

Kajang
(Kemenag Bulukumba) – Penyuluh Agama KUA Kecamatan Kajang bekerja sama dengan
BAZNAS Bulukumba menggelar pengajian masyarakat pesisir di Lingkungan Kaluku
Lohe, Babalaikang, Kelurahan Laikang, Kecamatan Kajang pada Senin, 5 Mei 2025.
Kegiatan
ini dihadiri oleh Lurah Laikang, Wahyuni, SP., MM., Pimpinan BAZNAS Bulukumba,
H. Dermawan Sonda, SE., Plt. Kepala KUA Kec. Kajang, Akmal, S.Ag., MA.,
Penyuluh Agama KUA Kajang, serta sejumlah tokoh masyarakat dan warga pesisir
Babalaikang. Acara ini bertujuan mempererat silaturahmi sekaligus menghidupkan
kegiatan-kegiatan keagamaan di wilayah pesisir terpencil.
Dalam
sambutannya, Lurah Laikang menyampaikan apresiasi atas inisiatif penyuluh agama
Muh. Arsyad S.Ag, yang sebelumnya telah melakukan audiensi untuk menjadikan
Babalaikang sebagai lokasi pembinaan keagamaan. Ia menyoroti tantangan akses
menuju lokasi yang jauh dari pusat kota, namun tetap mendapat perhatian dan
pembinaan dari KUA dan BAZNAS.
Sementara
itu, Plt. Kepala KUA Kec. Kajang, Akmal, S.Ag., MA., didampingi Koordinator
Penyuluh Agama, Harun Djufri, S.Ag., mengucapkan terima kasih atas dukungan
pemerintah dan BAZNAS. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi ajang
silaturahmi, kebersamaan, dan penguatan tali persaudaraan antara masyarakat
pesisir, pemerintah, dan penyuluh agama. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi
wadah untuk memperdalam pemahaman agama serta meningkatkan keimanan kepada
Allah SWT.
Dalam
kesempatan tersebut, Pimpinan BAZNAS Bulukumba, H. Dermawan Sonda, SE., yang
juga mantan penyuluh agama KUA Ujung Bulu, memaparkan berbagai program sosial
BAZNAS, termasuk BERKAH (Bantuan Pemberdayaan Ekonomi Mustahik), Santunan Fakir
Miskin, Bantuan Pendidikan, serta program pemberdayaan lainnya. Beliau juga
menjadi pemateri dalam pelatihan perawatan jenazah, yang disambut antusias oleh
masyarakat
“Kami
berharap kegiatan keagamaan seperti ini terus berlanjut dan menjadi agenda
penting dalam upaya memajukan masyarakat agar lebih religius, memahami, dan
mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap H. Dermawan.
Acara
ditutup dengan penyerahan bantuan sembako berupa segenggam beras kepada
masyarakat berpenghasilan rendah. Masyarakat tampak antusias mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan, terutama saat praktik langsung materi yang diberikan.
Kegiatan
ini menjadi bukti nyata kolaborasi KUA, BAZNAS, pemerintah, dan masyarakat
dalam menghidupkan nilai-nilai keagamaan dan kepedulian sosial di wilayah
pesisir terpencil. (HRD)