Penyuluh KUA Dua Boccoe Hadiri Rapat Kerja Daerah PD. IPARI Bone 2025 Di Togeo, Tonra

Kontributor

Tonra, (Kemenag Bone) - Penyuluh Agama Islam dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Dua Boccoe turut menghadiri dan ambil bagian dalam kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD. IPARI) Kabupaten Bone, yang digelar pada Sabtu, 19 Juli 2025, bertempat di lingkungan Pondok Pesantren Madrasah Huffadzul Qur’an (MHQ) Togeo, Desa Bulu-Bulu, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini mengangkat tema “Peran Penyuluh Agama Dalam Membangun Sinergitas yang Profesional, Berintegritas dan Berdampak” dan dihadiri oleh seluruh penyuluh agama dari berbagai KUA se-Kabupaten Bone, termasuk dari KUA Dua Boccoe yang hadir sekitar 50% dari total penyuluh yang ada.
Rangkaian acara diawali dengan pembukaan oleh MC, Ibu Mariani dari KUA Sibulue, kemudian pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustadz Syahrir dari KUA Palakka, serta doa yang penuh kekhusyukan dipimpin oleh H. Muh. Irham, penyuluh dari KUA Dua Boccoe.
Ketua Panitia, Agussalim dari KUA Palakka, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan Rakerda yang digelar di kawasan wisata religius Togeo. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menelurkan ide-ide cemerlang dalam penyusunan program kerja IPARI, tetapi juga menjadi momen wisata religi yang memperkuat kebersamaan dan spiritualitas para penyuluh.
Ketua PD IPARI Bone, Jumandar, menyampaikan bahwa kunci utama dalam organisasi adalah menjaga kebersamaan dan kekompakan antarpenyuluh. "Kebersamaan akan tercipta apabila kebersamaan tetap terjaga," tegasnya.
Sementara itu, pimpinan Pondok Pesantren MHQ Togeo, Ustadz Kamaluddin Marsus, dalam sambutannya bernostalgia dengan perjalanan hidupnya sebagai mantan penyuluh agama. Ia membagikan kisah perjuangannya membangun pesantren tahfidz tanpa sokongan dana besar, tetapi dengan inovasi, tekad, dan semangat keberkahan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone, Dr. H. Abdul Rafik, turut hadir memberikan arahan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pengelola MHQ Togeo atas kesediaannya menjadi tuan rumah Rakerda IPARI. Ia menekankan pentingnya korelasi antara penghasilan dan tanggung jawab kerja penyuluh, bahwa keberkahan lahir dari rasa syukur dan kerja yang optimal.
"Raker bukan sekadar pertemuan, tetapi sarana mengevaluasi apa yang sudah dilakukan di masa lalu. Dari sini kita bisa menilai berapa program yang telah berjalan dan mana yang perlu ditingkatkan. Penyuluh harus hadir sebagai agen moderasi beragama yang menciptakan keharmonisan dalam masyarakat berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945," ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi masyarakat tentang pernikahan dan tata cara menikahkan anak secara benar, serta mengingatkan bahwa pelaksanaan Rakerda IPARI Bone tetap mengacu pada hasil Rakerwil IPARI Sulawesi Selatan, dengan delapan program kerja utama.
Sekretaris panitia, Muhammad Ashar, yang juga penyuluh dari KUA Dua Boccoe, mengoordinasikan pembagian delapan komisi yang masing-masing diisi oleh perwakilan dari 27 KUA se-Kabupaten Bone. Delapan komisi tersebut antara lain:
-
Komisi A: Departemen Organisasi
-
Komisi B: Departemen Hubungan Lintas Sektoral dan Informasi Publik
-
Komisi C: Departemen Pengembangan SDM, Pendidikan, dan Pelatihan
-
Komisi D: Departemen Disiplin dan Etika Profesi
-
Komisi E: Departemen Sosial, Seni, dan Budaya
-
Komisi F: Departemen Pengembangan Profesi dan Penilaian Kinerja
-
Komisi G: Departemen Hukum dan Advokasi
-
Komisi H: Departemen Moderasi Beragama
Melalui komisi-komisi ini, seluruh peserta raker menyusun rencana strategis dan program kerja IPARI Bone tahun 2025 yang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas penyuluhan di tengah masyarakat.
Rakerda PD. IPARI Bone 2025 ini tidak hanya menjadi momentum konsolidasi dan penyusunan program kerja, tetapi juga menjadi wadah penguatan spiritual, jejaring antarpenyuluh, serta pembentukan karakter penyuluh yang lebih profesional dan berintegritas.
Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, penyuluh agama di Kabupaten Bone diharapkan mampu terus berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang damai, toleran, dan religius. (Ashar/Ahdi)