Pesan Damai Dari Kakanwil Kemenag Sulsel Untuk Masyarakat Sulsel

Kontributor

MAKASSAR, KEMENAG SULSEL - Suasana duka menyelimuti Kota Daeng usai aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Makassar yang merenggut tiga korban jiwa.
Di tengah kepedihan itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, membawa pesan damai untuk masyarakat Sulsel.
Ali Yafid yang mendampingi Menteri Agama dalam kunjungan kerja di Makassar, Sabtu (29/08), menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Dengan suara lirih, ia mengajak seluruh tokoh agama dan masyarakat untuk menjaga ketenangan umat.
“Sebagaimana pesan Bapak Menteri Agama, saya mengajak tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyampaikan pesan yang menyejukkan dan menjernihkan suasana, agar umat tidak mudah terprovokasi,” ujarnya.
Mantan Kepala Kantor Kemenag Bulukumba ini menegaskan bahwa menyampaikan aspirasi adalah hak setiap warga negara. Namun, ia mengingatkan agar kebebasan itu tidak berubah menjadi tindakan anarkis yang justru merugikan semua pihak.
Pesan khusus ia tujukan kepada para penyuluh, dai, ustadz, dan kiai di Sulawesi Selatan.
“Peran tokoh agama, masyarakat, dan akademisi sangat dibutuhkan untuk menjernihkan suasana. Mari kita terus menanamkan nilai persatuan dan menjaga semangat kebangsaan,” tegasnya.
Ucapan belasungkawa ia sampaikan dengan penuh empati kepada keluarga para korban, baik yang meninggal maupun yang masih menjalani perawatan.
“Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta ketabahan,” katanya.
Di tengah kepedihan, ia juga menyampaikan kabar bahwa Menteri Agama berencana mengunjungi keluarga korban setelah menyelesaikan agenda kerja di Buton, Sulawesi Tenggara.
“Insya Allah Bapak Menteri Agama akan berkunjung ke rumah para korban setibanya dari Buton,” ungkapnya.
Ali Yafid menutup pesannya dengan doa yang meneduhkan, seraya mengutip harapan Menag agar bangsa Indonesia tetap terjaga dalam persatuan.
“Mari kita panjatkan doa agar Indonesia tetap aman, rukun, dan damai. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua dalam menatap masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (AB)