Provinsi

Pesantren Sulsel Berkilau Di Panggung Nasional, Raih Sejumlah Juara Di MQKN 2025

Foto Kontributor
Sumaryadhi

Kontributor

Senin, 06 Oktober 2025
...

Wajo (Humas Kemenag Sulsel) — Musabaqah Qira'atil Kutub Nasional (MQKN) ke-8 resmi mencapai puncaknya. Setelah melalui rangkaian lomba yang berlangsung intens dan penuh semangat, Direktorat Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI mengumumkan para pemenang dari seluruh majelis lomba.

Berdasarkan surat penetapan nomor 8352 tahun 2025, pembacaan hasil dilakukan secara bergantian oleh para pejabat Direktorat Pesantren, yakni Kasubdit Pendidikan Al-Qur'an, Azis Syaifudin, Kasubdit Pendidikan Salafiyah dan Kajian Kitab Kuning, Yusi Damayanti, Kasubdit Muadalah dan Diniyah Formal, Endi Suhendi, serta Kasubdit Pendidikan Ma'had Aly, Mahrus Elmawa.

Dalam ajang pagelaran yang digelar di Pesantren As'adiyah, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ini, Kafilah Sulawesi Selatan kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional.

Dari hasil penetapan tersebut, Sulawesi Selatan berhasil meraih Juara I pada Majelis Debat Bahasa Arab Putri, serta Juara II pada Majelis Debat Bahasa Arab Putra.

Selain itu, raihan prestasi juga datang dari Ziadul Khair (Juara II Majelis Tauhid Putra), Fatimah Mufidah (Juara II Majelis Tauhid Putri), dan Alyah Auliyah Razak (Juara III Majelis Akhlak Putri) yang semuanya bersaing di Marhalah Ulya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi tinggi atas pencapaian tersebut.

“Alhamdulillah, ini adalah hasil kerja keras, doa, dan komitmen seluruh kafilah, pembina, serta dukungan dari pesantren-pesantren kita. Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama Sulawesi Selatan, tapi juga mengharumkan dunia pesantren nasional,” ujarnya.

Kakanwil menilai, saat ini pengetahuan dan pemahaman santri terhadap kitab kuning juga sudah merata, tidak ada dominasi yang ditunjukkan kafilah tertentu, tambahnya.

Lebih lanjut, Kakanwil berharap capaian ini menjadi inspirasi bagi seluruh santri dan pesantren di Sulawesi Selatan untuk terus meningkatkan mutu kajian kitab kuning serta penguasaan bahasa asing sebagai bekal menghadapi tantangan zaman.

“Kita ingin pesantren menjadi pusat keilmuan dan peradaban Islam yang adaptif terhadap perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar tradisi keilmuan klasiknya,” tambahnya.

Prestasi ini sekaligus menegaskan peran penting pesantren Sulawesi Selatan dalam melahirkan generasi santri berilmu, berakhlak, dan berwawasan global. (Ad)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default