Sinergi KUA Dan Puskesmas: Dorong Edukasi Calon Pengantin, Cegah Stunting Di Paleteang

Kontributor

Paleteang, (Kemenag Pinrang) – Dalam upaya memperkuat sinergi pelayanan publik berbasis edukatif dan kesehatan, Staf KUA Kecamatan Paleteang, Intan, menerima kunjungan konsultatif dari Nadira, perwakilan Puskesmas Sulili, pada Rabu (30/7/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari langkah strategis kolaboratif antara instansi keagamaan dan kesehatan dalam mendukung pembinaan masyarakat, khususnya dalam isu-isu perkawinan dan kesehatan keluarga.
Pertemuan yang
berlangsung di ruang tata usaha KUA Revitalisasi Paleteang ini membahas
dinamika dan data terkini terkait pernikahan di wilayah tersebut. Intan
menjelaskan bahwa selama bulan Juli 2025, tercatat sebanyak 27 pasangan telah
melangsungkan pernikahan secara resmi melalui KUA Paleteang.
"Angka ini
mencerminkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menikah secara sah dan
tercatat di lembaga resmi pemerintah," ujarnya.
Dalam kesempatan
tersebut, Nadira menyampaikan urgensi peningkatan edukasi kesehatan bagi calon
pengantin, terutama terkait kesiapan fisik dan reproduksi. Menurutnya,
bimbingan yang terpadu antara aspek jasmani dan rohani sangat diperlukan untuk
membentuk keluarga yang sehat dan berkualitas.
“Kolaborasi antara
KUA dan Puskesmas menjadi langkah strategis dalam membangun keluarga yang kuat,
baik dari aspek kesehatan fisik maupun spiritual. Pendampingan sejak sebelum
menikah sangat penting untuk mencegah risiko stunting pada anak di masa depan,”
ungkap Nadira.
Intan menyambut
baik inisiatif ini dan menyatakan harapannya agar konsultasi lintas sektor
semacam ini terus berlanjut secara berkesinambungan.
“Kami menyadari
bahwa keberhasilan rumah tangga tidak hanya ditentukan oleh aspek spiritual
semata, tapi juga oleh kesiapan dan pemahaman akan kesehatan reproduksi serta
pola hidup sehat,” katanya.
Sementara itu,
Kepala KUA Paleteang, H. Sakir, menegaskan dukungannya terhadap inisiatif
sinergis ini sebagai bagian dari program Revitalisasi KUA.
Ia menilai kolaborasi semacam ini sejalan dengan semangat transformasi layanan
KUA yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Integrasi antara layanan keagamaan, edukasi, dan kesehatan adalah langkah maju dalam meningkatkan kualitas layanan publik dan mendorong terwujudnya keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah,” pungkasnya. (Ismail)