Natal Dan Tahun Baru Momentum Mengurai Kebekuan Merajut Kebersamaan

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makale, (Humas Tator) - Keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kab. Tana Toraja melaksanakan perayaan natal oikumene tahun 2017 dan syukuran tahun baru 2018 di halaman kantor, Jumat, 05/01/2017.

Oikumene berasal dari bahasa Yunani yang artinya "dunia yang didiami manusia". Dan Perayaan Natal oikumene ini diartikan sebagai kegiatan natal bersama tanpa melihat perbedaan latar belakang gereja, apakah itu Kristen, Katolik, Adven, Kibait dan lainnya, akan tetapi yang lebih ditonjolkan adalah persatuan dan kebersamaan.  Inilah yang melandasi sehingga perayaan natal di Kantor Kemenag Tator ini disebut oikumene karena melibatkan seluruh ASN Nasrani tanpa memandang perbedaan gereja dan organisasi.

Perayaan natal oikumene telah menjadi agenda rutin, atau kalender tahunan seksi Bimas Kristen dan Penyelenggara Katolik dimana penanggungjawab pelaksanaannya dilakukan secara bergantian setiap tahunnya oleh kedua satker tersebut. Perayaan natal dan syukuran tahun baru kali ini dihadiri kurang lebih 300an keluarga besar ASN Kantor Kementerian Agama Kab. Tana Toraja, para pejabat eselon 4 dalam lingkup Kantor Kemenag Tana Toraja, Kepala STT Kibait Makale dan jajaran pejabat Forkopicam Makale Utara.

Sebelum ibadah natal dimulai, yang dipimpin oleh Pdt. Alfred Anggui, D.Th dari BPS Gereja Toraja, terlebih dahulu diisi oleh nyanyian dan puji-pujian yang dipersembahkan oleh ASN Kantor Kemenag Tana Toraja yang dimotori oleh Pdt.Arius D. Rombeallo yang sekaligus bertindak sebagai ketua panitia. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Tana Toraja, H.Muhammad,M.Ag yang didaulat menyampaikan kata sambutan, menuturkan bahwa hendaklah perayaan natal dan tahun baru ini menjadikan diri kita bisa berubah.

"Apalah artinya natal dan tahun baru kalau setelah itu tidak ada yang berubah pada diri kita. Kalau kita tidak berubah itu sama artinya jika kita sia-sia saja melaksanakan ibadah, padahal seyogianya letusan petasan dan kembang api di malam pergantian tahun dapat menjadi pengingat bagi kita bahwa tahun telah berganti sehingga kitapun mesti berubah", kata Muhammad.

Tema natal intinya adalah kedamaian, atau irene dalam bahasa Yunani, sepeti yang disampaikan oleh pendeta Albert tadi, kata Muhammad, olehnya itu kedamaian mesti tumbuhnya dari dalam hati bukan dari akal pikiran. Kalau dia tumbuh dalam pikiran itu artinya kita berbisnis dengan manusia, padahal seharusnya kita berbisnis dengan Tuhan, dan itu yang paling utama karena dilakukan dengan ikhlas, tanpa pamrih dan tanpa mengharap imbalan.

Lebih lanjut Muhammad menyampaikan bahwa tema natal kali ini yaitu Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, saling terkait dengan tema yang dicanangkan oleh Bupati Tana Toraja yaitu mengurai kebekuan - merajut kebersamaan, dan bahkan seiring dengan tema HAB ke-72 yaitu tebarkan kedamaian.

"Tema natal yang sangat indah dari Presiden Jokowi bahwa jangan pernah lelah bekerja di ladang Tuhan. Camkan ini bagi saudara-saudara yang bekerja di Kantor Kemenag Tana Toraja, jadikan kantor ini sebagai ladang Tuhan yang subur sehingga tidak ada kata lelah dalam melaksanakan tugas", tegas Muhammad

"Natal dan tahun baru adalah momentum untuk mengurai kebekuan - merajut kedamaian. Selama 1 tahun lebih menjadi Kakan Kemenag disini, saya sangat merasakan adanya kebekuan itu, sehingga harapan saya adalah jangan ada sekat diantara kita, sehingga kita bisa saling memahami dan menghargai dalam menjalankan ibadah masing-masing", imbuh Muhammad

H.Muhammad kemudian menganalogikan kebekuan di kantor Kemenag Tana Toraja ini seperti bongkahan es batu yang sulit dicairkan, olehnya itu ia berharap, kiranya kebekuan ini ibarat es kristal yang bisa diminum, menyejukkan, menyegarkan dan menghilangkan rasa dahaga, sehingga pada gilirannya nanti akan tumbuh persatuan, kekompakan dan kebersamaan.

"Untuk mengurai kebekuan ini ada dua hal yang mesti diingat dan dilupakan yaitu, ingat kebaikan orang lain kepada kita dan ingat kesalahan kita kepada orang lain, serta lupakan kebaikan yang pernah dilakukan kepada orang lain dan lupakan kesalahan yang orang lain perbuat kepada kita", pungkas Muhammad. (AB/arf)


Daerah LAINNYA