
Kepala Kantor
Visi - Misi
Visi :
"Terwujudnya
Masyarakat Kabupaten Luwu yang taat Beragama, Maju, Sejahtera dan Cerdas serta
saling Menghormati antar sesama pemeluk agama dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa
dan Bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia."
Misi :
1. Peningkatan
kualitas kehidupan beragama
2. Peningkatan
kerukunan umat beragama
3. Peningkatan
kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan
4. Peningkatan
kualitas penyelenggaraan ibadah haji
5. Peningkatan
tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa
Sejarah
Secara Nasional Kementerian Agama Republik Indonesia (dahulu
DepartemenAgama) berdiri sejak hari Kamis tanggal 03 Januari 1945. Pada saat
itu pemerintah mengangkat Menteri Agama yang pertama yaitu almarhum Haji
Mohammad Rasjidi. Pembentukan Kementerian Agama dalam Kabinet Sjahrir
berdasarkan usulan Komite Nasional Indonesia Pusat adalah sebah keputusan
politik yang bersejarah dan bernilai strategis bagi bangsa dan negara kita,
yang bertugas membimbing dan mengendalikan kehidupan beragama sesuai dengan
pembukaan UUD 1945 dan sebagai realisasi dari pasal 29 UUD 1945.
Kementerian Agama lahir di tengah kancah revolusi membela kemerdekaan dan
merubuhkan sendi-sendi penjajahan. Kementerian Agama saat itu turut hijrah ke
Yogyakarta mengikuti pindahnya ibukota Republik Indonesia. Sejarah menjadi
saksi bahwa peran Kementerian Agama tidak pernah absen dalam seluruh kabinet
pemerintahan, termasuk di masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia.
Kementerian Agama Kabupaten Luwu berdiri sejak tahun 1955 pada saat itu
berkantor di Palopo sebagai ibukota Kabupaten Luwu yang saat itu masih
bergabung dengan Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur dengan Kepala
Kantor yang pertama adalah KH. M. Baedawie Ahmad dengan nama Departemen Agama,
sejalan dengan perkembangan dan pemekaran wilayah awal tahun 2005 Kota palopo
berdiri sendiri sebagai satu Kotamadya, sehingga Kabupaten Luwu sebagai
Kabupaten Induk harus bergeser dari kota Palopo ke bagian Selatan dengan
ibukota Belopa, maka dengan sendirinya Kementerian Agama Kabupaten Luwu juga
ikut pindah dari Kota palopo ke Belopa sebagai ibukota Kabupaten Luwu saat itu
Kepala Kantor Drs. H. Idil Fitri. Seiring dengan dinamika, mekanisme dan
perkembangan waktu tahun 2011 Departemen Agama berganti nama menjadi
Kementerian Agama sampai sekarang.
Letak wilayah Kabupaten Luwu berada pada 2°34'45" - 3°30'30"
Lintang Selatan dan 120°21'15" - 121°43'11" Bujur Timur dari Kutub
Utara dengan patokan posisi Provinsi Sulawesi Selatan, dengan demikian posisi
Kabupaten Luwu berada pada bagian Utara dan Timur Propinsi Sulawesi Selatan
dengan jarak sekitar 400 km dari kota Makassar.
Kabupaten Luwu dibatasi oleh Kabupaten Luwu Utara dan Kota Palopo di
sebelah utara, Teluk Bone di sebelah Timur, Kota Palopo dan Kabupaten Wajo di
sebelah Selatan dan Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten
Sidrap di Sebelah Barat.
Daerah Kabupaten Luwu terbagi dua wilayah sebagai akibat dari pemekaran
Kota Palopo sebagai Kotamadya; yaitu wilayah Kabupaten Luwu sebelah Barat dan
selatan yang terletak sebelah selatan Kota Palopo sebanyak 16 Kecamatan dan
wilayah yang terletak di sebelah utara Kota Palopo sebanyak 6 Kecamatan. hal
ini pula yang mengakibatkan Kota Palopo menjadi bagian dari batas di sebelah
utara dan sebelah selatan.
Disebelah Timur wilayah Kabupaten Luwu dibatasi dengan Teluk Bone, adapun kecamatan yang berbatasan dengan Teluk Bone adalah Kecamatan Larompong, Kecamatan Larompong Selatan, Kecamatan Suli, Kecamatan Belopa, Kecamatan Kamanre, Kecamatan Belopa Utara, Kecamatan Ponrang, Kecamatan Ponrang Selatan, dan Kecamatan Bua. Dari semblan kecamatan yang berbatasan dengan Teluk Bone tersebut terdapat sebanyak 44 desa/kelurahan yang diklasifikasikan sebagai daerah pantai, selebihnya sebanyak 182 desa/kelurahan adalah desa/kelurahan bukan pantai atau wilayah daratan dan pegunungan.
Kepala Kantor dari waktu kewaktu
1. K.H. M. BAEDAWIE AHMAD 1955 - 1961
2. K.H. M. RASYAK 1961 - 1966
3. K.H. M. AS'AD AHMAD 1966 - 1982
4. H. JABANI, BA. 1982 - 1988
5. Drs. H. BAHRI MAPPIASSE, M.Ag 1988 - 1994
6. Drs. H. ABDUH HALID 1994 - 2002
7. Drs. H. IDIL FITRI 2002 - 2007
8. Drs. H. SYAMSUDDIN SALAM 2007 - 2010
9. Drs. H. MUJAHIDIN, M.A. 2011 - November2016
10. Drs. H. Usman, M.Ag Nopember 2016 - Maret 2017 (Plt)
11. Drs. H. JUFRI, MA Maret 2017 - Juli 2022
12. Drs. H. Nurul Haq, M.H Juli 2022 - Sekarang