Akhiri Penguatan Moderasi Beragama, MAN Insan Cendekia Gowa Baiat Peserta

Kontributor

Parangloe (Kemenag Gowa) - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Gowa menggelar kegiatan Penguatan Moderasi Beragama bagi peserta didik kelas X. Acara ini sebelumnya telah dibuka pada Kamis lalu.
Mengusung tema “Generasi Cendekia, Merawat Kebhinekaan: dari Madrasah untuk Indonesia yang Rukun Penuh Cinta”, kegiatan hari kedua diawali dengan olahraga dan ice breaking untuk membangun semangat persaudaraan dan toleransi antarpeserta.
Selanjutnya, pemberian materi tentang “Ke-IPPNU-an” disampaikan oleh Mardania, Ketua PW IPPNU Sulawesi Selatan, kemudian diikuti sesi evaluasi oleh instruktur guna merefleksikan pemahaman peserta terhadap nilai-nilai organisasi yang moderat.
Setelah salat zuhur, acara berlanjut dengan materi “Keindonesiaan” oleh Yusril Ishaq, Komandan CBP PW IPNU SULSEL yang menekankan pentingnya menjaga kebhinekaan nasional melalui pendekatan beragama yang inklusif.
Sementara itu, materi “Moderasi Beragama Tingkat Pelajar” dibawakan oleh Maarif dari BDK Makassar. Ma'arif membahas aplikasi moderasi dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Acara kemudian dilanjutkan setelah salat magrib secara berjamaah di Masjid Nurul Ihsan MAN IC Gowa, yaitu tentang “Keorganisasian” yang disajikan oleh Akbar Nur, Wakil Ketua PW IPNU SULSEL untuk memperkaya wawasan tentang organisasi yang mendukung harmoni beragama.
Hari kedua ditutup dengan evaluasi dan baiat, yakni peserta menyatakan komitmen mereka terhadap nilai-nilai moderasi.
Pada hari ketiga, Sabtu (23/8/2025) kegiatan mencapai puncak dengan sesi penutupan acara yang mencakup rangkuman keseluruhan program dan penekanan pada implementasi nilai-nilai yang telah dipelajari.
Kepala MAN IC Gowa, Burhanuddin, menyatakan kegiatan ini bertujuan memperkaya pemahaman siswa tentang moderasi beragama.
“Seluruh materi yang disajikan oleh para pemateri sejalan dengan visi madrasah, yakni membentuk karakter bangsa yang toleran. Kami harap siswa mampu menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.
Program ini didukung laporan ketua pelaksana, Muhajir, yang menekankan kesinambungan dari hari pertama hingga terakhir untuk membangun fondasi moderasi beragama yang kuat untuk peserta didik.(Din/OH)