Aminuddin Minta Sebarkan “Virus” Elipski Kepada Da’i Dan Mubalig

Kontributor

Makassar, KEMENAG SUSEL – Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam (Elipski), merupakan platform digitalisasi literasi Islam yang dibangun oleh Kementerian Agama (Kemenag) untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi, pengetahuan dan literasi keagamaan dengan mudah dan cepat.
Bahkan saat ini Kemenag telah menyelaraskan sistem Elipski dengan Perpustakaan Islam Digital (PID), sehingga pengguna dapat mengakses 3.488 kitab dalam format digital.
Mengingat kekayaan literasi yang dapat diakses melalui Elipski, sehingga Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Aminuddin meminta agar “virus” Elipski ini juga disebarkan kepada Dai dan Mubalig.
“Kalau ini adalah virus, biarlah kita jadi penyebar virus ini. Sebarkan kepada Da’i dan Mubalig untuk memperkaya literasi mereka,” ucap Aminuddin saat membuka Workshop Sinkronisasi Data Elipski yang digelar Bidang Urais di Aula II Kanwil Kemenag Sulsel, Selasa 29 April 2025.
Menurut Aminuddin, melalui penyelarasan sistem Elipski dengan Perpustakaan Islam Digital, maka masyarakat, terutama para Da’i dan Mubalig dapat mengakses ribuan kitab dan hadits dalam format digital.
“Ada beberapa Da’i saya lihat di Youtube ternyata salah dalam membaca hadits dan ayat. Dengan mengakses Elipski maka saya percaya referensi mereka akan bertambah sehingga tidak lagi melakukan kesalahan,” kata Aminuddin.
Mantan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gowa ini, juga mengajak kepada 30 operator Seksi Bimas Islam kantor Kemenag kabupaten – kota se-Sulsel yang menjadi peserta dari kegiatan Workshop ini untuk terus mensosialisasikan Elipski kepada masyarakat luas.
“Ini transformasi digital yang luar biasa. Mari manfaatkan Elipski ini dengan baik, apalagi ini jelas sanatnya. Sampaikan kepada masyarakat bahwa jika mau mencari literasi keagamaan tinggal buka Elipski,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais), H. Abdul Gaffar dalam laporannya mengungkapkan kegiatan Workshop ini telah menjadi kalender tetap Bidang Urais yang rutin dilaksanakan setiap tahun dalam rangka pengembangan digitalisasi perpustakaan Islam yang ada di Sulsel.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatan kompetensi Operator kaitannya dengan Elipski kepustakaan digital di Sulsel, dengan harapan dapat mengimplementasikan di daerah masing-masing,” harapnya.
Selain itu, kata Abdul Gaffar, digitalisasi literasi Islam ini adalah merupakan bagian dari program prioritas Kemenag RI dalam rangka meningkatkan literasi dan minat baca masyarkat pada Pepustakaan Islam yang ada di masjid-masjid.
“Animo masyarakat harus terus kita dorong melalui sosialisasi untuk memperkenalkan perpustakaan manual atau digital yang ada di masjid – masjid,” ujarnya.
Ditambahkan, bahwa Sulsel tahun ini mendapat bantuan buku untuk 165 Perpustakaan Masjid dan Perpusnas di 24 kabupaten - kotal.
“Bantuan dari perpustkaan nasional ini berupa 1000 eksemplar buku untuk setiap masjid,” pungkasnya.
Kegiatan Workshop ini turut dihadiri para Ketua Tim Bidang Urais Kanwil Kemenag Sulsel, serta Firly Hidayat dari Bimas Islam Kemenag Pusat selaku pemateri.
Pada kesempatan tersebut, Firly mengungkapkan Sulsel masuk peringkat 4 besar paling banyak mengakses pada menu Guest Access Elipski, sebagai pertanda bahwa minat masyarakat Sulsel dalam membaca cukup tinggi. (AB)