Masamba, KEMENAG SULSEL ~~ Gelaran Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits (STQH) XXIII Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Luwu Utara tahun 2025 menghadirkan semangat baru dalam pelaksanaan lomba berbasis teknologi.

Salah satu yang mencuri perhatian adalah penerapan sistem E-MTQ Sulsel, khususnya pada cabang lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIH).

Penerapan sistem ini dipantau langsung oleh Helmi Saltian dari Subdit MTQ Kementerian Agama RI dan Ramli Massange dari LPTQ Nasional.

Keduanya memberi apresiasi atas penerapan sistem Monitoring Client Control System, yang memungkinkan komputer peserta terkoneksi dan dikendalikan secara terpusat untuk menjamin integritas dan keadilan lomba.

"Ini adalah langkah maju dalam digitalisasi pelaksanaan MTQ dan STQH. Sistem ini tidak hanya memudahkan pengawasan, tetapi juga menjadi bentuk transparansi dalam proses penilaian," ujar Helmi Saltian usai pemantauan di ruang lomba KTIH, Jum'at 18 April 2025.

Sistem Monitoring Client Control yang diterapkan ini dirancang oleh tim teknis IT STQH Sulsel, Wahyadi bekerja sama dengan rekan-rekan Tim IT professional, serta para Dewan Hakim.

Dengan sistem ini memungkinkan panitia dan dewan hakim untuk memantau aktivitas peserta secara real-time, sehingga potensi kecurangan bisa ditekan seminimal mungkin, sekaligus meningkatkan efisiensi proses lomba.

Sementara itu, Dr. Ramli Massange mengungkapkan kekagumannya atas kesiapan Luwu Utara sebagai tuan rumah.

“Penerapan sistem ini patut menjadi role model untuk pelaksanaan STQH dan MTQ serta kegiatan MTQ Korpri di provinsi lain. Digitalisasi bukan hanya tren, tapi kebutuhan untuk menjamin kualitas dan keadilan,” katanya.

Dengan inovasi ini, Sulawesi Selatan kembali menunjukkan diri sebagai pelopor dalam transformasi digital kegiatan keagamaan, menjadikan STQH XXIII tak hanya sarat nilai-nilai Qur'ani, tetapi juga selaras dengan kemajuan teknologi informasi dan  Sulawesi Selatan siap menjadi tuan rumah MTQ Nasional 2026. (Amran)