Bupati Luwu H. Patahudding Dampingi Kakankemenag H. Nurul Haq Akhiri Pengabdian Di Momentum Hari Santri Nasional
Kontributor
Belopa (Kemenag Luwu) – Suasana haru menyelimuti Aula Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Luwu, Rabu (22/10/2025). Dalam hangatnya kebersamaan
memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, terselip kisah mengharukan
perpisahan seorang abdi negara yang menuntaskan pengabdian panjangnya dengan
penuh ketulusan.
Hari ini menjadi momen istimewa bagi Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Luwu, Drs. H. Nurul Haq, MH, yang akan memasuki masa purna tugas pada
1 November 2025. Setelah 32 tahun 8 bulan mengabdi, beliau menutup lembar
pengabdian dengan senyum, doa, dan rasa syukur yang mendalam.
“Saya tidak pensiun. Yang pensiun
itu hanya tugas. Tapi semangat pengabdian untuk mengembangkan syiar Islam, insya
Allah tidak akan pernah pensiun,” ujar H. Nurul Haq dengan mata berkaca-kaca
disambut tepuk tangan hadirin.
Dalam sambutannya, H. Nurul Haq
menyampaikan rasa bangga dapat memperingati Hari Santri Nasional di penghujung
masa tugasnya. Ia menegaskan, HSN
bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi simbol penghormatan kepada para
santri dan ulama yang berjuang mempertahankan kemerdekaan dan martabat bangsa.
“Hari Santri adalah cermin semangat nasionalisme dan keikhlasan para
pejuang pesantren yang telah menorehkan sejarah besar bagi negeri ini,”
tuturnya penuh makna.
Tak lupa, ia menyampaikan apresiasi kepada Bupati Luwu, H. Patahudding,
S.Ag, atas perhatian dan dukungannya yang tak pernah surut terhadap kegiatan
keagamaan. Menurutnya, kehadiran Bupati di setiap kegiatan Kemenag bukan hanya
karena latar belakangnya sebagai mantan ASN Kemenag, melainkan wujud kepedulian
yang tulus terhadap dunia pendidikan dan dakwah Islam.
Dalam momen tersebut, H. Nurul Haq juga menitipkan pesan kepada para
pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Luwu, yang kini berjumlah 27 lembaga,
agar terus menjaga kekompakan dan memperkuat sinergi melalui Forum Komunikasi
Pondok Pesantren (FKPP).
“Forum ini adalah wadah silaturahim dan kekuatan bersama. Mari kita jaga
semangat kebersamaan yang sudah terjalin selama ini,” pesannya lembut namun
tegas.
Menutup sambutannya, H. Nurul Haq memohon maaf atas segala khilaf dan
kekurangan selama masa pengabdiannya. Ia berharap tali silaturahim dan
semangat membangun umat terus terjalin erat.
“Tidak ada manusia yang sempurna,
tapi kita semua bisa saling melengkapi dalam niat yang sama: membangun umat,”
ujarnya menutup dengan penuh kehangatan.
Sementara itu, Bupati Luwu H.
Patahudding, S.Ag menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan mendalam
kepada H. Nurul Haq atas dedikasinya selama memimpin Kemenag Luwu. Ia mendoakan
agar masa purnanya dipenuhi kesehatan, keberkahan, dan kebahagiaan.
“Semoga H. Nurul Haq selalu dalam
lindungan Allah SWT dan tidak pernah melupakan Kabupaten Luwu yang tercinta ini,”
ucapnya tulus.
Bupati juga mengingatkan
pentingnya peran pesantren sebagai benteng moral bangsa. Ia mengimbau para
ustadz, ustadzah, dan pimpinan madrasah untuk menjaga santri agar tidak
berkeliaran di malam hari, serta mendorong agar pesantren ikut memajukan
literasi digital bagi para santri.
“Para santri adalah pewaris
semangat juang para pahlawan. Mari kita bekali mereka dengan ilmu agama dan
teknologi agar mampu mengawal Indonesia menuju perdamaian dunia,” pesan Bupati.
Acara ditutup
dengan penyerahan Buku Pesantren Kabupaten Luwu oleh Ketua Forum Komunikasi
Pondok Pesantren (FKPP) kepada Bupati Luwu.
Sebelumnya,
dalam laporan pembukaannya, Ketua FKPP Kabupaten Luwu menyampaikan harapan agar
peringatan Hari Santri Nasional tahun depan dapat diakomodir dalam anggaran
APBD Kabupaten Luwu, sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah daerah terhadap
penguatan peran pesantren di Luwu.
Di antara
senyum dan air mata, semangat santri, pesantren, dan pengabdian H. Nurul Haq
tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus yang akan melanjutkan
jejak langkah penuh makna itu. Isl/Um.