Bontomarannu (Kemenag Sulsel). Dalam rangka mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di lingkungan madrasah, Pusat Kesehatan Masyarakat Bontomarannu mengadakan pemeriksaan berkala dan kegiatan fogging di MTsN Gowa pada, Rabu (23/4/2025).

Langkah tersebut diambil setelah adanya laporan bahwa di sekitar madrasah sudah ada beberapa warga yang terjangkit DBD, sehingga memunculkan kekhawatiran akan resiko penyebaran lebih lanjut.

Kegiatan dimulai dengan pemeriksaan berkala berupa pemeriksaan HB peserta didik serta melakukan interview terkait rokok dan sosialisasi tentang DBD oleh tim PKM Bontomarannu yang dipimpin oleh Imam.

Terkhusus masalah DBD, dalam keterangannya, Imam menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk mengidentifikasi potensi berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD. Pemeriksaan meliputi tinjauan area potensial untuk perkembangbiakan nyamuk.

Selain pemeriksaan, proses fogging juga dilaksanakan di area lingkungan MTsN Gowa. Imam menambahkan bahwa fogging bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa sekaligus mencegah lebih dini penyebaran DBD. "Kami berharap langkah ini dapat menjaga kesehatan warga madrasah dan lingkungan sekitarnya," ungkap Imam.

Wakil Kepala Madrasah Bidang Sarana dan Prasarana, Arifuddin, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas upaya yang dilakukan oleh PKM Bontomarannu. "Kami sangat berterima kasih atas langkah sigap yang telah dilakukan oleh PKM Bontomarannu. Kegiatan ini memberikan rasa aman dan kepastian bagi warga madrasah," ujar Arifuddin.

Arifuddin juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pihak madrasah dan instansi kesehatan seperti PKM Bontomarannu. Menurutnya, sinergi tersebut adalah kunci utama dalam menangani ancaman kesehatan masyarakat, termasuk DBD. Madrasah juga berkomitmen untuk terus menjaga kebersihan lingkungan sebagai bentuk pencegahan yang berkelanjutan.

Di sisi lain, warga madrasah menyambut baik pelaksanaan fogging yang dilakukan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan warga sekitar madrasah. Selain itu, edukasi yang diberikan oleh PKM Bontomarannu juga dinilai membantu meningkatkan kesadaran warga mengenai pentingnya menjaga lingkungan dari ancaman DBD.

Dengan adanya kegiatan ini, setidaknya menjadi contoh nyata kerja sama yang baik antara institusi pendidikan dan instansi kesehatan dalam mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari ancam.(Nas/OH)