Dari Masjid Ke Majelis Ilmu: Langkah Nyata Penyuluh Agama Sri Meliana

Kontributor

Watampone, Kemenag Bone - Dalam rangka meningkatkan peran
masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan pembinaan umat, Penyuluh Agama
Islam Kecamatan Tanete Riattang, Sri Meliana, turun langsung ke lapangan
melakukan pendataan terhadap masjid-masjid yang belum memiliki majelis taklim.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penyuluhan berkelanjutan untuk
memperkuat dakwah dan pendidikan agama di tengah masyarakat.
Salah satu masjid yang menjadi fokus pendataan adalah Masjid
Al-Haerani yang terletak di Kelurahan Manurunge. Dari hasil pemantauan dan
koordinasi, diketahui bahwa masjid ini belum memiliki majelis taklim sebagai
wadah pembinaan keislaman yang terstruktur, khususnya bagi ibu-ibu dan jamaah
sekitar. Hal ini menjadi perhatian serius untuk segera dilakukan pendekatan dan
pembinaan.
Sri Meliana kemudian melakukan sosialisasi bersama Imam
Masjid Al-Haerani serta para pengurus masjid. Dalam pertemuan tersebut, ia
menyampaikan pentingnya keberadaan majelis taklim sebagai media dakwah dan
pendidikan nonformal yang dapat meningkatkan pemahaman agama masyarakat.
Respons positif pun muncul dari para pengurus dan jamaah masjid.
Setelah melalui musyawarah dan kesepakatan bersama, akhirnya
Majelis Taklim Al-Haerani resmi terbentuk pada sabtu (05/07/2025), usai salat
Magrib. Pembentukan ini disambut antusias oleh jamaah, khususnya kalangan
ibu-ibu yang mengharapkan adanya kegiatan rutin keagamaan seperti pengajian,
pelatihan baca Al-Qur’an, dan ceramah keislaman.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Meliana menyampaikan mengenai
keutamaan menghadiri majelis ilmu. Ia mengutip hadis Rasulullah SAW yang
menyebutkan bahwa majelis ilmu adalah taman-taman surga, dan siapa yang
menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan
menuju surga.
Kegiatan pembentukan majelis taklim ini kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi khusus terkait fungsi dan peran majelis taklim oleh Hidayah Mustamin Penyuluh Agama Islam KUA Tanete Riattang. Dalam pemaparannya, Hidayah menekankan pentingnya sinergi antara pengurus, tokoh masyarakat, dan para jamaah dalam menghidupkan majelis taklim agar berdaya dan memberi dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
Dengan terbentuknya Majelis Taklim Al-Haerani, Sri Meliana berharap agar masjid-masjid lain yang belum memiliki wadah pembinaan serupa dapat segera menyusul. Ia juga menegaskan bahwa penyuluh agama akan terus hadir mendampingi, memberikan motivasi, serta mendorong penguatan majelis taklim sebagai pilar penting dalam membina umat dan memperkuat nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat. (Anha/Ahdi)