Dedikasi Melayani Umat, Inspirasi Plh Kepala Kemenag Luwu

Kontributor

Belopa (Kemenag Luwu) ‒ Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu
menggelar kegiatan penyambutan dan motivasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) formasi tahun 2024 pada Selasa, (10/6/2025). Acara ini berlangsung di Aula
PLHUT Kemenag Luwu dan dihadiri langsung oleh Plh Kepala Kantor Kemenag, Drs.
H. Armin, M.Sos.I, yang memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh CPNS.
Sebanyak 49 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian
Agama (Kemenag) Kabupaten Luwu menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan.
Rincian formasi CPNS tersebut terdiri atas: 1 orang Pranata Komputer, 18 orang
Penyuluh Agama Islam, 19 orang Penghulu, 1 orang Pengawas Jaminan Produk Halal,
2 orang Guru TIK, 2 orang Guru Seni Budaya, 2 orang Guru Sejarah, dan 4 orang
Guru Bimbingan dan Konseling (BK).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala
Seksi Pendidikan Islam, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Kepala Seksi
Bimbingan Masyarakat Kristen serta Pimpinan dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
Dalam sambutannya, Drs. H. Armin, M.Sos.I, menekankan pentingnya niat dan
integritas dalam menjalani pengabdian sebagai ASN Kemenag. “Semua yang kita
lakukan harus dilandasi dengan niat yang tulus. Innamal a’malu binniyyat. Semua
amal tergantung pada niat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Kementerian Agama adalah rumah besar
bagi seluruh umat beragama di Indonesia. Formasi yang anda pilih bukan sekedar
pekerjaan, tetapi panggilan pengabdian.
H. Armin juga mengingatkan bahwa ASN Kemenag harus siap tampil di tengah
masyarakat, khususnya penyuluh agama. “Jangan pernah malu tampil dan
menyampaikan ceramah. Di Luwu, kita kekurangan penceramah perempuan. ASN
Kemenag harus mampu mengisi kekosongan itu, apapun latar belakang
pendidikannya.” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa masyarakat memiliki kepercayaan tinggi terhadap ASN
Kemenag. “Kadang orang tidak mau menyembeli hewan ternaknya, baik ayam,
kambing, atau sapi atau semacamnya jika bukan petugas KUA, penghulu, atau tokoh
agama. Itu menunjukkan betapa kuatnya kepercayaan masyarakat kepada kita,
“ucapnya.
Dalam menutup, Armin menekankan tiga kunci dalam pengelolaan kerja ASN:
desentralisasi, program, dan tata kelola. “Tidak boleh ada ASN yang gagap
teknologi. Semua harus melek IT dan memiliki fasilitas kerja yang baik. Ia
megajak seluruh CPNS untuk bersyukur dan menjaga nama baik Kemenag. Kita harus
bangga menjadi bagian dari Kemenag. Jangan ada yang mencoreng nama baik lembaga
ini. Jadilah ASN yang melayani umat dengan sepenuh hati.” Isl/Um.