Panciro (Kemenag Sulsel) -- Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Gowa baru-baru ini melakukan penebangan dua pohon mangga besar yang telah berdiri kokoh di lingkungan sekolah selama lebih dari 30 tahun. Tindakan ini dilakukan dengan pertimbangan keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah.

Kedua pohon mangga yang memiliki diameter batang yang cukup besar itu, dinilai telah berpotensi membahayakan keselamatan siswa dan warga sekolah lainnya. Pasalnya, beberapa dahan pohon tampak lapuk dan rawan patah, terutama saat musim hujan dan angin kencang.

"Kami sangat menyayangkan harus menebang pohon-pohon yang sudah menjadi bagian dari sejarah sekolah ini. Namun, keselamatan siswa adalah prioritas utama kami," ujar Masita, Kepala MIN Gowa, Senin (3/3/2025).

"Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait dan mendapatkan izin untuk melakukan penebangan ini, " tambahnya.

Proses penebangan pohon dilakukan secara hati-hati oleh tim ahli yang berpengalaman. Mereka memastikan bahwa proses penebangan tidak merusak fasilitas sekolah lainnya dan tidak membahayakan lingkungan sekitar.

Meskipun penebangan ini menimbulkan kesedihan bagi sebagian warga sekolah, banyak yang memahami dan mendukung keputusan tersebut. Mereka berharap, dengan adanya ruang terbuka yang lebih luas, lingkungan sekolah akan menjadi lebih aman dan nyaman.

Sebagai bentuk komitmen terhadap lingkungan, pihak MIN Gowa berencana untuk melakukan penanaman pohon pengganti di area lain di lingkungan sekolah. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.

Penebangan dua pohon mangga besar ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan keselamatan manusia. Semoga, langkah yang diambil oleh MIN Gowa ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam menjaga lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah.(MY/OH)