Di Hadapan Para Ulama, Kakan Kemenag Barru : Posisi Pesantren Sangat Strategis

Kontributor

Barru, 28 Juni 2025 -- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru H. Jamaruddin, hadir dan memberikan sambutan pada kegiatan Haflah Qiraatil Kutub santri dan santriwati Madrasah I’dadiyah DDI Mangkoso yang dilaksanakan di GOR Kampus III Bululampang Mangkoso.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, AG. Prof. Dr. H. M. Faried Wadjedy, Lc., MA., pimpinan PD DDI Wal Irsyad, Syekh. Dr. Nuruddin Asayid Ma’ruf Asy-Syafi’i, Direktur Pelaksanaan Lembaga Pendidikan Bahasa Arab Alson Kairo Mesir, Prof. Dr.H. Baharuddin Semmaila, S.E., M.Si., Ketua LP2S UMI Makassar, H.M. Jafar, Owner Travel Dua Ribu Wisata, Fahidin, S.Ag., Wakil Ketua DPRD Kab. Bulukumba dan Ketua PD DDI Kab. Bulukumba, Prof. Dr. Muhammad Agus, M.Th.I., Kepala Madrasah I’dadiyah DDI Mangkoso, Kasubag TU Kemenag Barru, Kepala Seksi PD Pontren Kemenag Barru dan jajaran staf, Ketua dan Pengawas Yayasan Pondok Pesantren DDI Mangkoso, Camat Soppeng Riaja, Keluarga Besar Petta Soppeng dan Puang Mangung, serta orang tua santri dan santriwati Pondok Pesantren DDI Mangkoso.
Kegiatan ini diisi berbagai acara yang menampilkan kreatifitas dan kemampuan santri dan santriwati MI DDI Mangkoso. Mulai dari paduan suara, berbagai persembahan lagu dari perwakilan kampus I dan II, hingga acara utama haflah hafalan Al-Quran, kitab Al-Ajurrumiyah, Al-Amtsilatu Tashrifiyah dan Hilyatusysyabab.
H. Jamaruddin dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya menjaga dan melestarikan Haflah Qiraatil Kutub sebagai sebuah tradisi intelektual Islam yang luhur. Oleh karena itu ia ingin kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tapi menjadi momentum meneguhkan niat dan komitmen dalam mewarisi keberlanjutan ilmu dan adab para ulama.
Apalagi Ponpes DDI Mangkoso memiliki andil besar dalam menjaga dan menumbuhkan tradisi ilmiah di tengah perkembangan zaman yang kian kompleks. Inilah yang membuat posisi pesantren menjadi sangat strategis. Bukan hanya mencetak insan berilmu agama, tapi juga membentuk karakter kebangsaan, toleransi, dan cinta tanah air. "Ponpes DDI Mangkoso menunjukkan peran itu secara nyata, dengan semangat rahmatan lil alamin," terangnya.
Terkhusus bagi para orang tua dan wali santri yang telah mempercayakan pesantren dengan menitipkan anak mereka. Bagi sebagian orang ini bukanlah hal mudah. Meniti jalan mulia yang ditempuh para ulama, auliya, dan pejuang islam memiliki beban berat. "Izinkan kami mengapresiasi. Menitipkan anak di pesantren adalah investasi terbaik, dunia dan akhirat," tambah Jamaruddin.
Dalam sambutan singkatnya, Syekh. Dr. Nuruddin Asayid Ma’ruf Asy-Syafi’i menceritakan kecintaannya kepada Indonesia. Ia menganggap Indonesia adalah mentari dari sebuah peradaban. Jika Mesir dianggap sebagai pusat dari keilmuan, maka Indonesia paling berhak digelari penuntut dari ilmu itu sendiri. "Indonesia rela memberikan waktu, adab, dan hartanya dalam mengejar ilmu," jelasnya.
Sementara itu AG. Prof. Dr. H. M. Faried Wadjedy, Lc., MA., pimpinan PD DDI Wal Irsyad mengungkapkan kebahagiaannya dalam sambutannya. Hal ini terkait posisi Ponpes DDI Mangkoso sebagai 1 dari 2 pendidikan tinggi kader ulama di Sulsel yang diakui oleh Kemenag RI. "Yang resmi jumlahnya 91. Hanya ada 2 di Sulsel, di kita dan di Sengkang. Ditambah lagi hanya 2 dari tingkat pendidikan ulama di Indonesia yang menggunakan bahasa arab, Mangkoso dan Jombang," jelasnya.
Tahun ini juga menjadi tahun bahagia bagi Ponpes DDI Mangkoso karena akan dikirim 50 orang yang akan melanjutkan studi ke Mesir. Ditambah kerja sama dengan Al-Azhar, maka kemungkinan mereka yang lulus tidak hanya mendapat ijazah Mangkoso tapi juga ijazah Al-Azhar. Hal ini kembali menguatkan keinginannya untuk mencanangkan Mangkoso sebagai Serambi Kairo.
Mimpi terbesar AG. M. Faried Wadjedy adalah menjadikan PP DDI Mangkoso sebagai pesantren terbesar di Kawasan Timur Indonesia. Oleh karena itu ia mengajak bagi mereka yang mau dan mampu untuk membantu dalam wakaf. "Amal paling besar untuk memperkaya seseorang di akhirat adalah wakaf. Ini termasuk bagian dari mempersiapkan diri menghadapi Allah Swt.," tutupnya.
(Din/Arg)