Watampone, kemenag Bone - Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tanete Riattang, H. Firman, mendapat amanah istimewa sebagai pembaca doa pada pelaksanaan Upacara Apel Kehormatan dan Renungan Suci yang digelar pada Sabtu malam, (16/08/2025) pukul 23.00 WITA di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kabupaten Bone.

Upacara yang penuh khidmat ini menjadi momentum untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan. Kehadiran para tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, unsur TNI/Polri, serta organisasi kepemudaan menambah kekhusyukan suasana di tengah malam yang hening.

H. Firman, dalam kesempatan itu memanjatkan doa bagi arwah para pahlawan bangsa. Doa yang beliau lantunkan mengalun penuh penghayatan, menghadirkan suasana haru dan menumbuhkan rasa syukur atas pengorbanan para pejuang kemerdekaan.

Dalam doanya, beliau memohonkan ampunan dan rahmat Allah SWT bagi para syuhada bangsa, serta berharap semoga semangat juang mereka dapat diwarisi oleh generasi penerus dalam menjaga persatuan, keutuhan, dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pelaksanaan apel kehormatan dan renungan suci di TMP Bone ini merupakan agenda tahunan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Upacara tersebut juga dimaknai sebagai wujud penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasa para pahlawan yang telah mendahului.

Suasana khidmat semakin terasa ketika seluruh peserta upacara menundukkan kepala sejenak, merenungi jasa para pahlawan. Dentuman genderang, kobaran api obor, serta taburan bunga di makam pahlawan menjadi simbol penghormatan dan rasa cinta tanah air yang mendalam.

Keterlibatan Kepala KUA Tanete Riattang dalam kegiatan ini menjadi bukti bahwa peran tokoh keagamaan sangat penting dalam membangun spiritualitas bangsa. Doa yang dipanjatkan bukan hanya penghormatan, tetapi juga menjadi pengingat agar masyarakat senantiasa meneladani nilai-nilai perjuangan para pahlawan.

Dengan penuh kekhusyukan, upacara Apel Kehormatan dan Renungan Suci di TMP Kabupaten Bone pada malam itu berlangsung lancar dan tertib. Semangat persatuan, penghormatan kepada pahlawan, serta doa yang dipanjatkan menjadi penegas bahwa kemerdekaan yang diraih adalah hasil perjuangan dan pengorbanan yang tidak boleh dilupakan. (Anha/Ahdi)