Dua Pejuang Madrasah Raih Gelar Doktor : Semangat Tak Kenal Lelah Di Tengah Pengabdian

Kontributor

Makassar, HUMAS KEMENAG - Suasana haru penuh kebanggaan menyelimuti Auditorium UIN Alauddin Makassar pada Selasa pagi 15 April 2025. Dua sosok penggerak Madrasah di Sulawesi Selatan resmi dikukuhkan sebagai Doktor dalam Wisuda Pascasarjana Ke-110 UIN Alauddin Makassar.
Adalah Dr. Hj. Darmawati, M.Pd dan Dr. Musmuliadi, S.Ag., M.A. Keduanya bukan sekadar akademisi. Mereka adalah tokoh pendidikan yang telah menorehkan jejak panjang dan goresan tinta emas dalam membina dan memajukan Madrasah.
Sebagai Ketua dan Sekretaris Kelompok Kerja Kepala Madrasah Aliyah (KKMA) Provinsi Sulawesi Selatan, dedikasi keduanya dalam memperjuangkan mutu pendidikan madrasah tidak diragukan lagi. Di tengah kesibukan memimpin dan mendampingi para kepala madrasah, mereka tetap tekun menyelesaikan studi Doktoral dengan penuh semangat dan konsistensi.
Prestasi mereka semakin lengkap karena keduanya pernah dinobatkan sebagai Kepala Madrasah Inspiratif Nasional oleh Kementerian Agama RI Tahun 2020. Gelar itu bukan semata penghargaan, tetapi cerminan nyata dari kerja keras, inovasi, dan kepemimpinan mereka dalam membangun madrasah sebagai lembaga yang ramah, berkualitas, dan berdaya saing.
Dr. Hj. Darmawati selaku Kepala MAN 2 Makassar dikenal dengan pendekatan kepemimpinan yang penuh kasih namun tegas. Ia juga dikenal luas sebagai sosok perempuan tangguh yang konsisten memperjuangkan kemajuan madrasah dengan pendekatan yang humanis dan visioner.
Sementara itu, Dr. Musmuliadi, Kepala MAN 1 Soppeng ini merupakan figur inspiratif yang memadukan peran sebagai pemimpin madrasah, akademisi, dan dai. Dia dikenal lihai dalam memantik dan menyulut semangat perubahan melalui berbagai program unggulan berbasis riset, digitalisasi, dan karakter dengan kiprah yang senantiasa mengakar pada nilai-nilai keislaman dan keilmuan. Keduanya adalah sosok teladan yang membuktikan bahwa menuntut ilmu tidak mengenal usia maupun jabatan.
Wisuda ini bukan sekadar perayaan akademik, tetapi juga menjadi simbol bahwa belajar adalah proses seumur hidup. Ini bukan akhir, tapi awal dari pengabdian yang lebih luas dan mendalam bagi madrasah Indonesia.
Perjalanan mereka menjadi inspirasi nyata bagi para kepala madrasah di seluruh pelosok negeri, bahwa setiap perjuangan akan menemukan kemuliaannya jika diiringi niat tulus, kerja keras dan kerja cerdas, serta tekad yang tak pernah padam. Di tangan para pejuang seperti mereka, masa depan madrasah Indonesia terus menyala dengan harapan dan perubahan.
Seluruh jajaran KKMA Provinsi Sulsel serta para guru madrasah turut merasa bangga atas capaian ini. Semoga keberhasilan keduanya menjadi pemantik semangat bagi para pendidik lainnya untuk tidak pernah berhenti menimba ilmu, serta menjadi inspirasi bahwa dari ruang madrasah, lahir pemimpin- pemimpin hebat yang mampu membawa perubahan.
"Ini bukan akhir, tapi awal dari pengabdian yang lebih luas dan mendalam bagi madrasah Indonesia," ujar Dr. Musmuliadi usai menerima ijazah yang disambut tepuk tangan riuh penuh penghormatan dari hadirin.
Keberhasilan keduanya merengkuh gelar Doktor juga mendapat apresiasi dari sejumlah pejabat, diantaranya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Dr H. Ali Yafid,M.Ag, dan Kepala bidang pendidikan Madrasah Dr. H. Wahyuddin, M. Hum. Tentunya rekan sejawat dan kolega serta para Kepala Madrasah se-Sulawesi Selatan turut memberi ucapan selamat atas capaian luar biasa dari dua Kepala Madrasah ini.