Provinsi

Festival Seni Budaya Islam Meriahkan STQH Nasional 2025 Di Kendari

Foto Kontributor
Andi Baly

Kontributor

Selasa, 14 Oktober 2025
...

KENDARI, KEMENAG SULSEL — Kemeriahan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 di Kota Kendari semakin terasa dengan digelarnya Festival Seni Budaya Islam, yang secara resmi dibuka oleh Ketua Dewan Hakim STQH Nasional XXVIII, Dr. Muchlis M. Hanafi, M.A., pada Selasa, 14 Oktober 2025 pukul 14.00 WITA di panggung utama arena STQH.

Dalam sambutannya, Dr. Muchlis menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang hiburan, melainkan bagian penting dari dakwah dan syiar Islam melalui pendekatan seni dan budaya.

“Seni adalah bagian dari ekspresi keindahan iman. Melalui Festival Seni Budaya Islam ini, kita ingin menghadirkan dakwah yang lembut, damai, dan menggugah hati masyarakat dengan cara yang penuh kreativitas,” ujar Dr. Muchlis.

Festival ini menjadi salah satu kegiatan non-lomba dalam rangkaian STQH Nasional 2025 yang bertujuan untuk menghidupkan kembali seni dan budaya Islam di tengah masyarakat, serta menumbuhkan semangat generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai religius dan budaya lokal yang berakar pada Al-Qur’an.

Tahun ini, Festival Seni Budaya Islam menampilkan Lomba Qasidah yang diikuti oleh enam grup terbaik dari seluruh Indonesia. Mereka merupakan hasil seleksi berjenjang mulai dari tingkat provinsi hingga penilaian video oleh panitia nasional. Enam grup terbaik kemudian tampil di Grand Final di Kendari untuk memperebutkan gelar juara nasional.

Keenam grup Qasidah finalis tersebut adalah:

1. Bismillah – Provinsi Bali

2. El-Lazka – Provinsi Jawa Barat

3. Hidayatul Insan – Provinsi Kalimantan Tengah

4. Kabupaten Tangerang – Provinsi Banten

5. MAN Satoe Voice – Provinsi Jawa Timur

6. Syifaul Qolbi – Provinsi Sulawesi Tenggara

Festival berlangsung selama dua hari, 14–15 Oktober 2025, dengan menampilkan ragam karya Qasidah bernuansa Islami yang memadukan unsur vokal, musik, adab, dan penampilan panggung dalam satu kesatuan yang harmonis.

Penilaian dilakukan oleh empat dewan juri nasional, yaitu:

Dr. Hj. Euis Sri Mulyani, M.Pd. – Juri Vokal

Muhammad Asrori, S.Sos. – Juri Aransemen

Hj. Wida Sukmawati, S.Sos. – Juri Adab

Agus Muhammad Muhaimin – Juri Penampilan.

Para juri menilai berdasarkan aspek vokal, aransemen, adab, dan penampilan, dengan fokus pada pesan dakwah dan nilai-nilai keislaman yang tersampaikan secara estetis dan menggugah.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, M.Ag., yang turut hadir memberikan apresiasi, menyampaikan bahwa festival ini menjadi simbol sinergi antara dakwah, seni, dan budaya.

“Festival Seni Budaya Islam bukan sekadar tontonan, melainkan tuntunan. Inilah bentuk dakwah bil-hikmah yang indah, menampilkan wajah Islam yang moderat dan berperadaban,” ujar H. Ali Yafid.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Direktorat Penerangan Agama Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama RI melalui program Syiar Budaya Islam (PUSAKA) ini diharapkan menjadi wadah ekspresi kreatif dan inspiratif bagi masyarakat, khususnya generasi muda pecinta seni Islami.

Festival Seni Budaya Islam menjadi salah satu ikon semarak STQH Nasional 2025 di Kendari, menegaskan bahwa seni, budaya, dan religiusitas dapat berpadu dalam harmoni untuk memperkaya khazanah Islam di Indonesia. (Whyd)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default