Daerah

FGD Deteksi Dini Cegah Konflik Keagamaan, Kakan Kemenag Bantaeng: Damai Tak Tercapai Tanpa Kerukunan

Foto Kontributor
Humas Bantaeng

Kontributor

Rabu, 01 Oktober 2025
...

Bantaeng (Kemenag Bantaeng) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Deteksi Dini Cegah Konflik Keagamaan Islam, Senin (29/9/2025), bertempat di Cafe Budi Jaya.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Bantaeng, H. Muhammad Ahmad Jailani, S.Ag., MA yang sekaligus hadir memberikan arahan serta materi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas terjaganya kondisi kerukunan umat beragama, khususnya internal umat Islam di Kabupaten Bantaeng.

“Semakin ke sini alhamdulillah konflik internal umat beragama di Kabupaten Bantaeng, khususnya internal umat Islam, hampir tidak pernah lagi terjadi,” ujarnya.

Ia menegaskan, kondisi tersebut dapat tercapai karena adanya upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat. “Sampai detik ini kita mampu melakukan dua hal penting. Pertama, deteksi dini terkait potensi konflik. Kedua, ketika ada potensi konflik yang muncul, kita segera mengantisipasinya dengan melibatkan seluruh stakeholder,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kakan Kemenag menekankan bahwa menjaga kerukunan adalah kewajiban bersama. “Sangat urgent untuk mewujudkan kerukunan dan kedamaian. Karena pembangunan yang dilaksanakan pemerintah tidak akan bisa kita nikmati kalau kita tidak damai, kalau kita tidak rukun. Negeri ini perlu kita rawat dan pelihara sebagai warisan dari para pendahulu, untuk kemudian kita wariskan kepada anak-cucu kita,” pesannya.

Menurutnya, kedamaian tidak mungkin tercapai tanpa kerukunan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga dan merawat harmoni yang sudah terbina.

Pemateri selanjutnya, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Bantaeng Sopyan Yasri, S.Ag., M.Sos.I., dalam materinya menekankan pentingnya langkah nyata dalam menjaga kerukunan umat beragama. Ia menjelaskan bahwa membangun ketahanan masyarakat, memperkuat sistem sosial, serta menghadirkan sistem peringatan dini menjadi kunci untuk mencegah potensi konflik sejak awal.

Sopyan menambahkan, deteksi dini melalui pemantauan isu dan aspirasi masyarakat harus segera direspons dengan dialog, edukasi toleransi, dan penguatan forum kerukunan. Jika konflik terlanjur muncul, maka mediasi dan pemulihan hubungan sosial perlu dilakukan agar kerukunan tetap terjaga dan konflik tidak berulang.

Sebelumnya Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Kasi Bimas Islam) Jamaluddin, S.Ag., MM melaporkan “Kegiatan ini sudah dilakukan sebanyak kedua kalinya. Pertama sebelumnya di Kantor KUA Kecamatan Bantaena dan kita berharap kegiatan ini memperkuat pemahaman keagamaan tanpa mengecilkan dan merendahkan pemahaman pemahaman yang lain. Dan lebih jauh acara ini dilaksanakan untuk menjaga keutuhan bangsa NKRI dan kita bisa hidup secara aman dan damai,” ujar Kasi Bimas Islam.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala KUA se-Kabupaten Bantaeng, penyuluh, hingga tokoh Ormas Keagamaan Islam. (MSD)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default