Daerah

Hari Pertama Mondok, Tangis Haru Ortu Lepas Ananda Di PPTQ An Nail Gowa

Foto Kontributor
Onya Hatala

Kontributor

Sabtu, 12 Juli 2025
...

Bontomarannu (Kemenag Gowa). Embun pagi belum sepenuhnya hilang ketika satu per satu keluarga santri baru dan rombongan pengantar tiba di Pesantren Tahfidzul Qur'an An Nail Gowa pada, Kamis (10/7/2025). 

Sebanyak ± 80 santri baru resmi memulai babak baru dalam hidup mereka, mondok di lingkungan yang menjunjung tinggi nilai keislaman, kedisiplinan, dan cinta terhadap Al-Qur’an.

Di balik senyum dan pelukan, terselip tangis haru yang mewarnai hari pertama mondok. Para orangtua, dengan mata berkaca-kaca, melepas buah hati mereka yang siap menapaki jalan pendidikan tahfidz, ibadah dan pembinaan karakter anak. Di antara mereka adalah Sudirman, seorang pegawai di Kementerian Agama Kabupaten Gowa tak kuasa menahan air mata haru ketika anak laki-lakinya melangkah ke asrama.

“Saya tahu ini bukan perpisahan, tapi awal perjuangan. Saya titip anak saya kepada PPTQ An Nail, semoga ananda dapat menemukan lingkungan yang dapat membentuk akhlak mulia, memiliki pemahaman agama yang mendalam, hafal Qur’an dan tumbuh menjadi anak yang mandiri” ucap Sudirman.

Ia pun menaruh harapan besar kepada PPTQ An Nail Gowa. "Harapan saya sebagai orang tua memasukkan ke pondok ini agar kiranya anak-anak kami dapat terhindar dari pengaruh negatif lingkungan luar dan tumbuh menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat, kami memilih PPTQ An Nail karena kami yakin lingkungan pondok ini sangat mendukukung harapan kami tersebut, " harapnya. 

Acara penyambutan berlangsung penuh kehangatan. Kabag Humas PPTQ An Nail Gowa, Bahtiar menyapa santri baru dan keluarga mereka dengan semangat. “Selamat datang para pejuang Qur’an. Hari ini adalah awal dari perjalanan mulia. Kami bukan hanya tempat belajar, tapi tempat tumbuh, mendidik dan membentuk karakter serta melahirkan para penghafal Qur'an,” ujarnya dengan penuh harapan.

Para santri yang sebelumnya tampak canggung perlahan mulai tersenyum setelah panitia selesai memeriksa satu-persatu barang bawaan mereka. Mereka bersama panitia dituntun ke asrama yang telah disiapkan untuk menyusun barang-barang sebagai awal kemandirian mereka. Beberapa orang tua tampak menyeka air mata melihat moment tersebut.

Kesyahduan semakin terasa ketika Kabag Humas menyampaikan waktu pengantaran akan berakhir dan mempersilahkan seluruh orang tua dan pengantar bersiap-siap meninggalkan pondok. Tangis orang tua pun pecah bukan karena sedih, tetapi karena haru dan tekad kuat yang membuncah di dada.

Di penghujung acara tersebut, pelukan terakhir menjadi momen paling emosional. Santri melambaikan tangan sambil berjalan memasuki asrama, sementara para orangtua berdiri sambil menatap dengan mata berkaca, menyerahkan harapan mereka kepada Allah dan lembaga mulia ini.

Maka, Kamis pagi itu bukan sekadar hari biasa. Ia menjadi saksi akan lahirnya 80 harapan baru di bumi Gowa, harapan yang dititipkan dalam doa, air mata, dan kepercayaan penuh kepada PPTQ An Nail Gowa untuk mendidik generasi Qur’an masa depan.(NS/OH)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default