Makassar (Kemenag Makassar)— Dalam upaya menyamakan persepsi dan menyukseskan program prioritas Kementerian Agama, Kepala Kantor Kemenag Kota Makassar H. Irman, didampingi Kasi Bimas Islam H. Ambo Sakka Ambo, memberikan arahan dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Kota Makassar, Rabu (30/7/2025), di Cafe Makka, Jalan Pettarani II Makassar.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua APRI Sulsel H. Abdul Rahman, Ketua APRI Kota Makassar Muhammad Syahril, Ketua IPARI Kota Makassar Syamsiah, para penghulu se-Kota Makassar, serta sejumlah penyuluh agama. Acara ini fokus membahas dan menyamakan pemahaman terkait Surat Edaran Dirjen Bimas Islam Nomor 6 Tahun 2025 tentang Gerakan Sadar (GAS) Pencatatan Nikah.

Dalam arahannya, H. Irman menekankan pentingnya keterlibatan aktif seluruh penghulu dalam menyukseskan program prioritas Kementerian Agama, bukan hanya terpaku pada tugas pokok dan fungsi (tupoksi).

"Jangan hanya bekerja sesuai tupoksi. Kita harus berpikir lebih luas dan hadir sebagai inisiator. Program Kemenag butuh inovasi dan aksi nyata di lapangan," ujar H. Irman.

Ia juga mengingatkan bahwa saat ini, anggaran difokuskan pada program prioritas, bukan sekadar rutinitas formalitas semata.

"Kita harus tinggalkan pola kerja lama. Sekarang, arah kebijakan kita fokus pada program prioritas. Salah satunya adalah GAS Nikah — ini harus kita sosialisasikan ke masyarakat sebagai bagian dari pelayanan dan penguatan kerohanian umat," tambahnya.

H. Irman juga mencontohkan bahwa kolaborasi lintas bidang sangat penting. Ia mengapresiasi langkah Penyelenggara Kristen yang telah menandatangani MoU dengan sejumlah rumah sakit dan yayasan sosial, Panti Asuhan untuk layanan penyuluhan spiritual.

"Mari kita dorong kerja-kerja kolaboratif. Jangan hanya menunggu, tapi jadilah penggerak. Kemenag harus dikenal karena kita semua bergerak, bukan diam,”tegasnya.

Sementara itu, Kasi Bimas Islam H. Ambo Sakka Ambo dalam sambutannya mengingatkan pentingnya profesionalisme dalam bekerja.

"Bekerjalah sebaik-baiknya, tidak hanya pada apa yang menjadi tupoksi. Kita semua punya tanggung jawab untuk menyukseskan Asta Protas dan Asta Aksi Kemenag Sulsel. Tugas ini milik kita bersama,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para penghulu dan penyuluh agama dapat menjadi ujung tombak dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan program pemerintah, terutama terkait pencatatan nikah yang sah dan tercatat secara negara.