Jelang Rakernas, BKM Sulsel Gelar Focus Group Discussion

Foto Kontributor
Adm Sulawesi Selatan

Kontributor

Kamis, 24 Agustus 2023
...

Makassar, HUMAS SULSEL – Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Prov. Sulawesi Selatan menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai langkah awal persiapan mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BKM yang akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 10 – 12  September 2023.

FGD yang digelar di aula I Kanwil Kemenag Sulsel ini dibuka oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan, Khaeroni, ex officio Ketua Umum BKM Provinsi Sulawesi Selatan.

Ketua Harian, Wahyuddin Hakim yang memandu FGD ini mengatakan bahwa FGD merupakan kegiatan pra raker yang dilaksanakan guna membahas dan mempersiapkan materi yang akan diusulkan pada pelaksanaan Rakernas BKM September mendatang di Jakarta.

"Sebelum mengikuti prosesi pengukuhan, sengaja kami mengundang Bapak Ibu dalam forum FGD ini guna mempersiapkan materi yang akan diajukan untuk dibahas dalam Rakernas BKM 2023 pada September mendatang,” ucap Wahyuddin Hakim, Rabu 23 Agustus 2023.

Sejumlah anggota Majelis Pertimbangan Pengurus Harian BKM Sulsel kemudian secara bergantian melontarkan ide, gagasan dan pendapat serta usulanya mengenai keberadaan BKM di Sulsel, termasuk program yang hendak dicanangkan untuk dilaksanakan kedepannya.

“Kembalikan fungsi masjid seperti dulu, yaitu masjid sebagai pusat ibadah, pusat pendidikan dan dakwah, serta sebagai tempat melakukan kegiatan sosial dan kegiatan perbedayaan ekonomi umat,” ucap Ketua MUI Sulsel Prof. Najamuddin.

Sementara itu, Ketua Muslimat Sulsel Dr. A. Madjah M. Zain mengungkapkan terjadinya polarisasi jemaah saat ini, yaitu jemaah terkotak-kotak dalam faksi dan maszhab masing-masing, oleh karena itu mantan Rektor UIM Makassar ini berharap perlunya ukhuwah dikencangkan diantara jemaah masjid.

“Semua faksi, semua elemen, semua umat harus bisa memahami mazhab masing-masing. Kencangkan ukhuwah kita,” imbaunya.

Selain itu, instri mantan Wagub Sulsel Agus Arifin Nu’mang ini menyampaikan harapannya agar masjid tidak hanya menjalankan fungsi ibadah dan sosial, tapi juga bagaiman mensejahterakan hati, keimanan, pikiran dan ekonomi umatnya.

Lain halnya dengan Rektor UIM Makassar Prof. Muammar Bakry, ia menyebut bahwa BKM kurang melakukan sosialisasi di media sosial sehingga masyarakat banyak yang tidak mengetahui apa itu BKM. “Sudah lama tapi belum tersosialisasi dengan baik di Medsos,” ungkapnya.

Ditambahkan Prof Muammar, Sulsel dapat menjadi role model bagaiman mensejahterakan umat, melalui slogan masjid memakmurkan jemaah dan jemaah memakmurkan masjid.

Iskandar Fellang yang juga hadir pada FGD ini justru menyoal banyak aset masjid yang tidak tertata dan dikelola secara maksimal bahkan terbengkalai.

“Banyak lahan masjid di Sulsel mubazir, padahal ini mungkin bisa digarap agar produktif, sehingga masjid membiayai dirinya sendiri,” tuturnya.

Dr.KH. Maskur Yusuf sebagai pengusul terakhir menyampaikan bahwa semakin banyak organisasi itu semakin bagus. “Ada DMI adam BKPRMI dan lainnya. Kan yang penting bisa bekerjasama dan memahami fungsi serta keberadaannya,” sebutnya.

Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni, selaku Ketua Umum DKM Sulsel dalam penyampaiannya dipenghujung acara FGD ini mengatakan sependapat dengan ide Prof Muammar Bakry yang ingin menjadikan Sulsel sebagai role model untuk kesejahteraan rakyat.
.
“BKM adalah sebuah wadah untuk mengkoordinir umat agar bisa tersejahterakan melalui berbagai upaya, termasuk berkolaborasi dengan pihk lain atau lintas stakeholder,” tandasnya. (AB

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default