Jumat Ngaji, Penyuluh Agama Bajeng Barat Bimbing Napi Di Lapas Bollangi

Kontributor

Pattallassang (Kemenag Gowa). Penyuluh Agama Islam tidak hanya memberikan bimbingan pada masyarakat lewat kajian majelis taklim tetapi juga pada warga binaan di Lapas. Salah satunya, Amirullah, Penyuluh Agama KUA Bajeng Barat yang secara rutin memberi pembinaan rohani di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Sungguminasa.
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti pendekatan kepribadian dan kerohanian setiap pekannya, seperti halnya pada Jumat (23/5/2025). Kegiatan ini diikuti oleh WBP yang beragama Islam itu bertujuan membentuk karakter WBP agar menjadi pribadi yang lebih baik dan religius.
Pagi yang cerah itu, kegiatan diawali dengan pembacaan surah Al-Kahfi secara bersama-sama, dilanjutkan dengan tausiyah. Amirullah memotivasi para WBP agar tetap bersabar dan istiqamah dalam menjalani ujian hidup, karena di balik setiap cobaan pasti ada hikmah dan kebaikan yang lebih besar menanti.
"Semoga setelah keluar dari tempat ini kita menjadi manusia yang terpuji dan membawa perubahan yang lebih baik. Kadang, penjara bukanlah hukuman. Tapi tempat Allah menjauhkan kita dari dosa yang lebih besar. Tempat Allah ingin menyelamatkan hidup kita," papar Amirullah.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga menjadi wadah pembinaan mental dan moral bagi para WBP. Setiap minggunya, Lapas menghadirkan penceramah untuk memberikan sudut pandang baru dan semangat rohani yang terus diperbarui.
Kalapas Narkotika Sungguminasa, Gunawan, menyampaikan bahwa pembinaan rohani adalah fondasi penting dalam proses perubahan perilaku WBP. “Kami ingin WBP tidak hanya dibina secara fisik dan keterampilan, tetapi juga secara batiniah. Dengan pembinaan rohani yang konsisten, kami berharap mereka menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan di masa lalu,” ujar Gunawan.
Kegiatan Jum’at Ngaji ini menjadi bukti bahwa Lapas Narkotika Sungguminasa tidak hanya menjalankan fungsi pengawasan, tetapi juga pembinaan yang menyentuh aspek spiritual para WBP. Karena kalau hati yang disentuh dengan kebaikan tentu mudah untuk menerima kebenaran.(Amsi/OH)