Kabag TU Aminuddin Tegaskan Kerukunan Di Sulsel Bertumpu Pada Kearifan Lokal

Kontributor

Makassar, Humas Kemenag - Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil
Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Aminuddin, menegaskan komitmen
Kementerian Agama untuk terus memperkuat kerukunan umat beragama di Sulsel. Hal
tersebut ia sampaikan usai menghadiri Dialog Kerukunan dan Deklarasi Damai
Tokoh Lintas Agama Sulawesi Selatan yang digelar di Aula Asta Cita, Rumah
Jabatan Gubernur Sulsel, Kamis 25 september 2025.
Menurut
Aminuddin, capaian Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) Sulsel tahun 2024 yang
berada pada angka 79,04 persen, di atas rata-rata nasional, menjadi bukti nyata
keberhasilan kerja sama antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat.
“Kerukunan
tidak bisa hanya menjadi wacana, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata yang
melibatkan semua komponen bangsa. Upaya ini dilakukan mulai dari tingkat
provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan dan desa,” ujar Aminuddin.
Ia menambahkan,
kerukunan di Sulawesi Selatan telah lama mengakar dalam kehidupan masyarakat,
bukan sekadar program pemerintah. Budaya lokal yang diwariskan leluhur menjadi
perekat kuat dalam menjaga harmoni.
“Nilai-nilai
kearifan lokal seperti sipakatau (saling memanusiakan), sipakalebbi (saling
menghormati), sipakainge (saling mengingatkan), serta falsafah siri’ na pacce
(harga diri dan solidaritas) adalah pondasi kokoh dalam membangun kerukunan di
Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Dengan modal
sosial tersebut, Kementerian Agama optimistis Sulawesi Selatan akan terus
menjadi teladan nasional dalam merawat kebersamaan, menjaga kedamaian, dan
memperkuat harmoni kehidupan beragama.
Acara deklarasi
damai tersebut dihadiri langsung Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Ketua
FKUB Sulsel Prof. Dr. KH Muammar Bakry, serta para pimpinan majelis agama di
Sulsel. Deklarasi lima poin kerukunan dibacakan FKUB Sulsel dan ditandatangani
perwakilan tokoh lintas agama, antara lain MUI, PGIW, Keuskupan Agung Makassar,
PHDI, Walubi, Permabudhi, dan Matakin.
Dalam
arahannya, Gubernur Andi Sudirman menegaskan bahwa Sulsel telah membuktikan
diri sebagai salah satu provinsi dengan tingkat kerukunan tertinggi di
Indonesia. Menurutnya, pencapaian ini tidak lepas dari keterlibatan tokoh agama
dan masyarakat dalam menjaga kedamaian dan mengawal proses demokrasi secara
damai.