Kabid Akomodasi, Wahyuddin Hakim Lepas Kloter Terakhir JH Sulawesi Tenggara

Kontributor

MAKASSAR, KEMENAG SULSEL – Sebanyak 393 jemaah haji (JH) kloter 39 asal Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dilepas secara resmi oleh Kepala Bidang Akomodasi PPIH embarkasi Makassar, H. Wahyuddin Hakim, Jumat 30 Mei 2025 pukul 04.30 WITA.
Pelepasan kloter 39 ini menandai berakhirnya pemberangkatkan seluruh jemaah haji dari 15 kabupaten / kota se-Sultra ke Tanah Suci dengan total jemaah sebanyak 2,012 orang.
Diketahui, pada musim haji tahun ini, JH asal Sultra diberangkatkan pada gelombang kedua secara bertahap mulai 23 sampai 30 Mei 2025 dalam 6 kloter, yaitu 31, 33, 35, 36, 38, dan 39.
Wahyuddin Hakim dalam sambutannya pada prosesi pelepasan yang berlangsung di Aula Mina Asrama Haji Sudiang Makassar menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap PPIH embarkasi yang telah melayani JH asal Sultra dengan baik.
“Terima kasih kepada rekan - rekan PPIH yang tanpa mengenal lelah, pagi tembus pagi mengurus dan melayani jemaah dengan baik hingga diberangkatkan ke Tanah Suci. Insyaallah akan berbuah pahala bagi kita semua,” ucapnya.
Kepada JH kloter 39, Wahyuddin Hakim mengajak jemaah untuk banyak bersyukur karena bisa berada di aula Mina Asrama Haji Makassar dengan sebutan Duyufullah – Duyufurrahman.
“Ada satu gelar yang sangat istimewa disandang hari ini yaitu sebutan Duyufullah, Duyufurrahman. Ini gelar yang sangat mulia karena tidak semua orang mendapat sebutan ini. Bersyukurah karena bapak ibu berada disni,” ucapnya.
“Ada yang sudah di asrama namun malah masuk di klinik dan tidak jadi berangkat. Ada yang punya uang banyak tapi kehendak Allah tidak mengijinkan mereka beranngkat. Syukurilah nikmat yang Allah berikan,” imbuhnya.
Selanjutnya, Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulsel ini berpesan agar jemaah menjaga persatuan dan kebersamaan, serta menjaga tatakrama, etika dan kedisiplinan selama berada di Tanah Suci
”Mohon agar persatuan dijaga. Jaga akhlak dan tatakramanya karena kita akan ketemu banyak orang dari berbagai negara dengan karakter dan budaya yang berbeda, hormati mereka. Sekali lagi tolong jaga persatuan dan jaga nama baik Indoensia,” imbaunya.
Terakhir, Wahyuddin meminta petugas kloter untuk memberi perhatian lebih kepada jemaah lansia agar dibantu dalam melaksanakan rukun haji, dan jangan memaksakan mereka untuk melaksanakan yang sunnah.
“Para lansia adalah orang tua kita, tolong petugas betul – betul memperhatikan mereka. Juga kepada jemaah yang muda – muda bantu lansia kita. Tentu bahagia rasanya kalau kita semua satu kloter ini ibadah hajinya maqbul dan mabrur,” pungkasnya. (AB)