Makassar (Kemenag Sulsel) -- Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan, H. Fathurrahman bersama para ketua Tim Kerja Bidang PAI, menghadiri Kongres Rohani Islam (Rohis) yang berlangsung 12 hingga 15 November 2025, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara.
Kabid sekaligus
memimpin delegasi Sulsel yang mengutus sembilan orang peserta Kongres dari
beberapa SMA/SMK di Sulsel.
Acara yang diikuti 320
orang delegasi Rohis dari 34 provinsi ini mengusung tema “Mengawal Calon
Pemimpin untuk Indonesia Emas 2045”, merupakan Kongres perdana yang bertujuan
untuk membentuk kepengurusan Rohis
tingkat nasional, serta membangun
jejaring Rohis berkelanjutan baik di tingkat pusat, maupun kabupaten/kota, dalam rangka penguatan
nilai-nilai religious culture di sekolah.
Kabid berharap, melalui kegiatan ini dapat menguatkan peran
siswa sebagai generasi muda, yang akan
memegang tongkat estafet kepemimpinan masa depan yang moderat, berkarakter, dan
penuh cinta, melalui pendidikan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Kepada delegasi Sulsel,
Kabid berharap, dapat mengikuti semua rangkaian kegiatan dengan baik, karena kesempatan ini merupakan momentum yang
sangat berharga, untuk kemajuan Rohis
yang akan datang.
‘’Dalam Kongres ini
peserta akan mendapatkan penguatan Lima Dimensi Cinta (Cinta kepada Allah Swt.
dan Rasul-Nya, Cinta Diri dan Sesama, Cinta Ilmu Pengetahuan, Cinta Lingkungan,
dan Cinta Tanah Air) dan selanjutnya akan bermusyawarah untuk memilih Ketua
Umum/Presiden Rohis Masa Khidmah 2025-2027.
Dibuka Sekjen
Sekretaris Jenderal
(Sekjen) Kemenag, Prof.Dr. Phil. Kamaruddin Amin, MA, saat membuka Kongres, Rabu (12/11)
malam, menegaskan, peran penting organisasi Rohis sebagai wadah
pembentukan karakter generasi muda yang religius, toleran, dan berjiwa
kepemimpinan.
Dikatakan, Rohis adalah
sebuah entitas yang sangat penting, sangat menjanjikan, dan menjadi ruang
berkhidmat yang luar biasa dalam menjalani proses pembelajaran untuk menemukan
versi terbaik dari para siswa di sekolah.
Sekjen berpesan, agar para siswa Rohis menjadi generasi yang
yakin terhadap agamanya, namun tetap
menghormati keberagaman.
"Hormati
teman-teman Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu karena mereka pun
memiliki keyakinan yang sama kuatnya terhadap agamanya. Indonesia milik kita
bersama, tanpa istilah mayoritas-minoritas," pesan Sekjen.
Sekjen juga
mengapresiasi langkah Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI), yang
menginisiasi berbagai program inovatif untuk Rohis.
Direktur Pendidikan
Agama Islam, Munir menjelaskan
bahwa, Kongres Rohis Nasional bukan
sekadar ajang formal, melainkan hasil seleksi berjenjang dari kabupaten, kota,
hingga provinsi.
"Dari proses itu
terpilih perwakilan nasional yang akan membentuk Kabinet Rohis Nasional, bukan
hanya memilih Ketua Umum, tetapi kami gunakan istilah Presiden Rohis, karena
kami yakin, kelak di antara mereka akan lahir Presiden bangsa ini. Struktur organisasi
Rohis juga memiliki Wakil Presiden, Sekjen, dan Departemen," ujar Munir.
Munir juga menambahkan
bahwa dalam kongres ini diselenggarakan berbagai kompetisi, seperti Grand Ambassador Rohis, cipta single
religi, dan sosial media challenge.
Turut hadir dalam acara
pembukaan, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Arskal Salim, Direktur PTKI
Sahiron, Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag Thobib Al Asyhar,
Sekretaris Badan Wakaf Indonesia Anas Nasikhin, dan Bendahara Umum PP ISNU
Mubasyier Fatah.