Kakan Kemenag Bulukumba, 'Two In One' Inspiratif Di MTs Bontosunggu

Foto Kontributor
Adm Sulawesi Selatan

Kontributor

Sabtu, 03 Februari 2024
...

Bulukumba (Humas Bulukumba) -- Keluarga Besar Madrasah Tsanawiyah (MTs) Bontosunggu Bulukumba menggelar acara Pelantikan Kepala Madrasah dan Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1445 H/2024 M. Acara dilangsungkan di Aula MTs Bontosunggu, dimulai pukul 08.30 - 11.00 WITA hari ini, Rabu (31/1/2024).

Hadir di acara membawakan sambutan diantaranya; Kepala Desa Bontosunggu, Ketua Yayasan Masyarakat Islam Bontosunggu, Kepala Madrasah yang lama, Kepala Madrasah yang baru, Ketua Yayasan Masyarakat Islam Bontosunggu dan Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba, H. Misbah, yang juga diundang sebagai pembawa ceramah Isra' Mi'raj, kegiatan beliau Two in One, dua amanah dalam satu kegiatan, yakni sambutan dan ceramah.

Inti ceramah dari Bapak Kakan Kemenag ialah kisah singkat Isra Miraj sebagai perjalanan spiritual seorang Muhammad.

"Perjalanan Rasulullah Muhammad SAW ke langit ketujuh ini dikenal dengan nama Isra Miraj, ini merupakan peristiwa penting bagi umat Islam. Momen ini memperingati perjalanan di malam hari yang dilakukan Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh.Peristiwa Isra Miraj sendiri terjadi pada tanggal 27 Rajab di tahun ke-8 kenabian," jelasnya.

Ditambahkannya bahwa, bila biasanya wahyu untuk Nabi Muhammad SAW disampaikan melalui perantara Malaikat Jibril, kali ini Allah SWT memberikan perintahnya langsung.

Isra Miraj sendiri bukan merupakan satu peristiwa, melainkan dua peristiwa yang terjadi pada waktu yang berbeda.Isra merupakan peristiwa perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Kota Mekah menuju Masjidil Aqsa di Palestina. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan mengendarai Buraq.

Sementara Miraj merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Bumi menuju langit ke-7 dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah mendirikan shalat secara langsung.

Perintah ini diberikan untuk Nabi Muhammad dan umatnya. Awalnya, Rasulullah diperintahkan untuk menjalankan 50 kali salat.Namun, karena takut umatnya tak bisa menjalankan salat sebanyak 50 waktu, Rasulullah meminta keringanan hingga hanya perlu menjalankan perintah salat 5 waktu dalam sehari semalam.

Turut hadir KTU Kemenag Bulukumba, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Kepala Seksi Pondok Pesantren, Ketua Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Pengawas Bina Madrasah, Kepala KUA Kecamatan Gantarang dan beberapa Kepala Madrasah Swasta lingkup Kemenag Bulukumba, Babinkamtibmas Bontosunggu dan sebahagian besar staff Kantor Kementerian Agama Bulukumba serta orang tua/wali siswa. (Afibra/Fian)

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default