Kakanwil Kemenag Sulsel Paparkan Asta Aksi Melalui Pembinaan ASN Dan Anggota DWP Lingkup Kemenag Palopo

Foto Kontributor
Mawardi

Kontributor

Kamis, 06 Februari 2025 · 17:29 WIB
...

Palopo (Kemenag Sulsel) -- Menapaki agenda kunjungan kerja di Kota Palopo, Kamis (6 Februari 2025) di Gedung PLHUT Kementerian Agama Kota Palopo. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulsel H. Ali Yafid  didampingi Kabid URAIS H. Abd Gaffar dan  Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemenag Prov. Sulsel Hj. Saida Ali Yafid melakukan silaturrahmi dengan ASN dan anggot DWP Lingkup Kementerian Agama Kota Palopo.

 

Hadir dalam kegiatan,Kakan Kemenag Kota Palopo H. Jufri ,  Kasubag TU H.Mikail ,Ketua DWP Kemenag Kota Palopo Hj. Sadaria Jufri, Para Kepala Seksi, Penyelenggara Zakat & Wakaf, Para Kepala KUA, Kepala Madrasah beserta para guru dan tenaga pendidik serta pejabat fungsional dan staf lainnya.

 

Kepala Kantor Kemenag Kota Palopo, H. Jufri dalam laporannya  memaparkan  struktur organisasi di Kemenag Kota Palopo yang masih  terdiri dari Kasubag TU dan tiga Seksi (Bimas Islam, Pendis & PHU) ditambah Penyelenggara Zakat dan Wakaf. H. Jufri menyampaikan  bahwa  saat ini Kemenag Kota Palopo sedang berupaya untuk membentuk satu seksi baru  yaitu seksi Bimbingan masyarakat Kristen (Bimas Kristen).

 

Upaya sedang bergulir, saat ini  kemenag Kota Palopo telah mengusulkan perihal tersebut kepada  Pemerintah Kota Palopo melalui Pj. Walikota Palopo H. Firmanza DP dan juga telah melakukan pertemuan bersama anggota DPRD Kota Palopo Komisi A. Dukungan penuh dari DPRD Kota Palopo Komisi 1 ditandai dengan dilaksanakannya dengar pendapat dari Kementerian Agama yang dihari oleh Kasubbag   TU. didampingi Pengawas Pendidikan Agama Kristen, Forum Komunikasi gereja geraja (FKG) kota Palopo yang dihadiri oleh Ketua Sekretaris dan Bendahara.

 

Oleh karena mengingat pentingnya kehidupan beragama yang majemuk di kota Palopo, maka pemerintah Kota Palopo bersama anggota DPRD Kota Palopo siap memberikan rekomendasi.

 

Kakan kemenag  menyampaikan rasa syukur atas perhatian dan dukungan Kepala Kantor Wilayah yang telah memberikan bantuan kepada tiga Kantor Urusan Agama dan Gedung PLHUT serta kendaraan dinas operasional Tahun 2023. Juga bantuan 6 Ruang Kelas Belajar MAN Kota Palopo tahun 2024. Bantuan ini semua berasal dari anggaran SBSN.

 

H. Jufri juga menyampaikan  terkait semangat Program Asta Aksi Kemenag Sulsel yang saat ini telah di implementasikan jajarannya melalui pencanangan dua mesjid yang ramah difabel salah satunya Mesjid Agung Palopo. “Terima kasih pak Haji, semoga ini menjadi jalan untuk mencapai pintu-pintu syurga”. Tutupnya.

 

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid dalam sambutannya mengatakan , bahwa silaturrahmi yang di bangun saat ini semoga membawa  berkah untuk kita semua. Kakanwil mengungkapkan masih tersisa tiga kantor yang butuh renovasi yaitu Kemenag Maros, Barru dan Kota Palopo. 

 

Di tahun 2025 Kantor Kemenag Kota Palopo akan siap di rehab, anggaran tersedia untuk pemeliharaan kantor Kanwil Kemenag Sulsel akan  dialihkan ke daerah mempertimbangkan Kemenag Palopo yang  sudah berstatus kota namun kantor Kemenag nya sudah lama tidak direnovasi.

 

Harapan H. Ali Yafid  kepada Kantor Kementerian Agama Kota Palopo akan menjadi contoh segala-galanya. Olehnya itu, Program Asta Aksi Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan itu adalah ide yang kita terjemahkan dalam gagasan sesuai arahan anregurutta Menteri Agama RI. Nantinya program Asta aksi tersebut akan terus dievaluasi.

 

Adapun delapan wujud Program Asta Aksi Kemenag Sulsel yang sudah dilaunching pada tanggal 31 Januari 2025 yakni ;

 

•           Rumah Ibadah Ramah Difabel, ikhtiar ini sudah ditindaklanjuti dengan meminta data, mungkin ada jemaah penyandang disabilitas sehingga sarana dan prasarana rumah ibadah disiapkan untuk mendukung mereka mewujudkan kesetaraan.

 

•           Kemenag Sulsel Go green, bisa langsung direalisasikan melalui penanaman pohon di sekitar Kantor Kemenag Kabupaten/Kota, sehingga tercipta lingkungan yang asri.

 

•           Pesantren Ramah Anak, dirancang karena banyak santri yang mendapat perlakuan yang tidak adil, bullying atau kekerasan.

 

•           Dakwah Ramah Kemanusiaan,  hadir untuk mengedepankan dakwah yang penuh kasih sayang, kadang dakwahnya menjustifikasi kelompok atau orang tertentu. Padahal kegiatan dakwah juga bisa dilakukan melalui bakti sosial.

 

•           Selebrasi Kerukunan, sebagai komitmen memperkuat persatuan keberagamaan. Semua orang butuh penghargaan, sama halnya perbedaan agama. Benar kita punya saudara seiman, tapi kita juga punya saudara dari segi kemanusiaan.

 

•           Algoritma Kasih Sayang Untuk Generasi Z. Generasi z ada dimadrasah, mengapa kasih sayang karena ada tahapan-tahapan,  harus diberikan pemahaman terhadap diri kita dengan orang lain. Termasuk etika-etika bermedsos.

 

•           Pelayanan Prima Ibadah Haji, kita hadir untuk memberikan komitmen dan kenyamanan Jamaah haji, karena banyak jamaah kita yang tertipu, habis tenaga dan biaya.

 

•           Kemenag Sulsel Berintegritas, akhir-akhir ini kita sibuk membangun kantor menuju Zona Integritas, kompetensi ASN harus disesuaikan dengan Jabatannya. Kita butuh pegawai atau pejabat yang berkompetensi, mental dan fisiknya bagus serta loyalitasnya kuat.

 

Lebih lanjut Kakanwil menambahkan, terkait PPPK dengan penempatan  lintas kabupaten / kota akan dipindahkan, khususnya Tenaga guru dan penyuluh. “ Saya mau PPPK punya inovasi, karena setiap 5 tahun akan dievaluasi. Kalau kinerja menurun yah wassalam saja” tegas kakanwil

 

Kakanwil berharap semua bekerja dengan ikhlas dan tulus, meski ada saja yang berburuk sangka. “Kita kerja untuk membangun kantor Kementerian Agama,  Kita bekerja berpikir bagaimana pangkatnya naik, KGB lancar, kesejahteraannya diperbaiki” pungkasnya

 

Kakanwil mengingatkan di luar sana ribuan orang  ingin masuk ke Kemenag. Tapi kadang kita didalam bermain dengan jabatan. Kita tidak melayani masyarakat dengan baik, menganiaya bawahan. Oleh karena itu kakanwil berpesan  bekerjalah dengan hati  yang profesional sebab amanah dan tanggung jawab ini akan diminta pertanggung jawaban di kemudian hari.

 

Kakanwil berpesan, “Harus  berprinsip, jika melayani orang, kita menitipkan kebahagiaan kepada orang lain. Karena secara diam-diam kebaikan itu akan kembali ke diri kita masing-masing. Mungkin bukan kita tapi anak cucu atau keluarga kita. Sebaliknya kalau ada yang menganiaya kita, tidak perlu  kita berusaha membalas karena Allah SWT yang akan membalasnya.

Kalau kita tidak bisa memberikan manfaat ke orang lain, jangan merugikan mereka, kalau kita tidak bisa menghormati orang lain, janganlah menghina mereka dan kalau kita tidak bisa membahagiakan orang lain, janganlah menyusahkan mereka. Apa yang didapat di dunia, mungkin sehari bisa habis, tapi kebaikan didunia akan dikenang dan diakhirat juga di tuai amalnya. “Baikki dikantor, baik di dunia lebih-lebih baik diakhirat. Silahkan kerjakan kewajibannya nanti haknya saya yang penuhi” . Tutupnya. (Rudy/Wrd)

Editor: Mawardi

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default