Kakanwil Kemenag Sulsel Paparkan Asta Aksi Melalui Pembinaan ASN Dan Anggota DWP Lingkup Kemenag Palopo

Kontributor

Palopo (Kemenag Sulsel) -- Menapaki agenda kunjungan kerja di Kota Palopo, Kamis (6 Februari 2025) di Gedung PLHUT Kementerian Agama Kota Palopo. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulsel H. Ali Yafid didampingi Kabid URAIS H. Abd Gaffar dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemenag Prov. Sulsel Hj. Saida Ali Yafid melakukan silaturrahmi dengan ASN dan anggot DWP Lingkup Kementerian Agama Kota Palopo.
Hadir dalam
kegiatan,Kakan Kemenag Kota Palopo H. Jufri ,
Kasubag TU H.Mikail ,Ketua DWP Kemenag Kota Palopo Hj. Sadaria Jufri,
Para Kepala Seksi, Penyelenggara Zakat & Wakaf, Para Kepala KUA, Kepala
Madrasah beserta para guru dan tenaga pendidik serta pejabat fungsional dan
staf lainnya.
Kepala Kantor Kemenag
Kota Palopo, H. Jufri dalam laporannya
memaparkan struktur organisasi di
Kemenag Kota Palopo yang masih terdiri
dari Kasubag TU dan tiga Seksi (Bimas Islam, Pendis & PHU) ditambah
Penyelenggara Zakat dan Wakaf. H. Jufri menyampaikan bahwa
saat ini Kemenag Kota Palopo sedang berupaya untuk membentuk satu seksi
baru yaitu seksi Bimbingan masyarakat
Kristen (Bimas Kristen).
Upaya sedang bergulir,
saat ini kemenag Kota Palopo telah
mengusulkan perihal tersebut kepada
Pemerintah Kota Palopo melalui Pj. Walikota Palopo H. Firmanza DP dan
juga telah melakukan pertemuan bersama anggota DPRD Kota Palopo Komisi A.
Dukungan penuh dari DPRD Kota Palopo Komisi 1 ditandai dengan dilaksanakannya
dengar pendapat dari Kementerian Agama yang dihari oleh Kasubbag TU. didampingi Pengawas Pendidikan Agama
Kristen, Forum Komunikasi gereja geraja (FKG) kota Palopo yang dihadiri oleh
Ketua Sekretaris dan Bendahara.
Oleh karena mengingat
pentingnya kehidupan beragama yang majemuk di kota Palopo, maka pemerintah Kota
Palopo bersama anggota DPRD Kota Palopo siap memberikan rekomendasi.
Kakan kemenag menyampaikan rasa syukur atas perhatian dan
dukungan Kepala Kantor Wilayah yang telah memberikan bantuan kepada tiga Kantor
Urusan Agama dan Gedung PLHUT serta kendaraan dinas operasional Tahun 2023. Juga
bantuan 6 Ruang Kelas Belajar MAN Kota Palopo tahun 2024. Bantuan ini semua
berasal dari anggaran SBSN.
H. Jufri juga
menyampaikan terkait semangat Program
Asta Aksi Kemenag Sulsel yang saat ini telah di implementasikan jajarannya
melalui pencanangan dua mesjid yang ramah difabel salah satunya Mesjid Agung
Palopo. “Terima kasih pak Haji, semoga ini menjadi jalan untuk mencapai
pintu-pintu syurga”. Tutupnya.
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid dalam sambutannya
mengatakan , bahwa silaturrahmi yang di bangun saat ini semoga membawa berkah untuk kita semua. Kakanwil
mengungkapkan masih tersisa tiga kantor yang butuh renovasi yaitu Kemenag
Maros, Barru dan Kota Palopo.
Di tahun 2025 Kantor
Kemenag Kota Palopo akan siap di rehab, anggaran tersedia untuk pemeliharaan
kantor Kanwil Kemenag Sulsel akan
dialihkan ke daerah mempertimbangkan Kemenag Palopo yang sudah berstatus kota namun kantor Kemenag nya
sudah lama tidak direnovasi.
Harapan H. Ali
Yafid kepada Kantor Kementerian Agama
Kota Palopo akan menjadi contoh segala-galanya. Olehnya itu, Program Asta Aksi
Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan itu adalah ide yang kita
terjemahkan dalam gagasan sesuai arahan anregurutta Menteri Agama RI. Nantinya
program Asta aksi tersebut akan terus dievaluasi.
Adapun delapan wujud
Program Asta Aksi Kemenag Sulsel yang sudah dilaunching pada tanggal 31 Januari
2025 yakni ;
• Rumah Ibadah Ramah Difabel, ikhtiar
ini sudah ditindaklanjuti dengan meminta data, mungkin ada jemaah penyandang
disabilitas sehingga sarana dan prasarana rumah ibadah disiapkan untuk
mendukung mereka mewujudkan kesetaraan.
• Kemenag Sulsel Go green, bisa
langsung direalisasikan melalui penanaman pohon di sekitar Kantor Kemenag
Kabupaten/Kota, sehingga tercipta lingkungan yang asri.
• Pesantren Ramah Anak, dirancang
karena banyak santri yang mendapat perlakuan yang tidak adil, bullying atau
kekerasan.
• Dakwah Ramah Kemanusiaan, hadir untuk mengedepankan dakwah yang penuh
kasih sayang, kadang dakwahnya menjustifikasi kelompok atau orang tertentu.
Padahal kegiatan dakwah juga bisa dilakukan melalui bakti sosial.
• Selebrasi Kerukunan, sebagai komitmen
memperkuat persatuan keberagamaan. Semua orang butuh penghargaan, sama halnya
perbedaan agama. Benar kita punya saudara seiman, tapi kita juga punya saudara
dari segi kemanusiaan.
• Algoritma Kasih Sayang Untuk Generasi
Z. Generasi z ada dimadrasah, mengapa kasih sayang karena ada
tahapan-tahapan, harus diberikan
pemahaman terhadap diri kita dengan orang lain. Termasuk etika-etika bermedsos.
• Pelayanan Prima Ibadah Haji, kita
hadir untuk memberikan komitmen dan kenyamanan Jamaah haji, karena banyak
jamaah kita yang tertipu, habis tenaga dan biaya.
• Kemenag Sulsel Berintegritas,
akhir-akhir ini kita sibuk membangun kantor menuju Zona Integritas, kompetensi
ASN harus disesuaikan dengan Jabatannya. Kita butuh pegawai atau pejabat yang
berkompetensi, mental dan fisiknya bagus serta loyalitasnya kuat.
Lebih lanjut Kakanwil
menambahkan, terkait PPPK dengan penempatan
lintas kabupaten / kota akan dipindahkan, khususnya Tenaga guru dan
penyuluh. “ Saya mau PPPK punya inovasi, karena setiap 5 tahun akan dievaluasi.
Kalau kinerja menurun yah wassalam saja” tegas kakanwil
Kakanwil berharap semua
bekerja dengan ikhlas dan tulus, meski ada saja yang berburuk sangka. “Kita
kerja untuk membangun kantor Kementerian Agama,
Kita bekerja berpikir bagaimana pangkatnya naik, KGB lancar, kesejahteraannya
diperbaiki” pungkasnya
Kakanwil mengingatkan
di luar sana ribuan orang ingin masuk ke
Kemenag. Tapi kadang kita didalam bermain dengan jabatan. Kita tidak melayani
masyarakat dengan baik, menganiaya bawahan. Oleh karena itu kakanwil berpesan bekerjalah dengan hati yang profesional sebab amanah dan tanggung
jawab ini akan diminta pertanggung jawaban di kemudian hari.
Kakanwil berpesan, “Harus berprinsip, jika melayani orang, kita menitipkan kebahagiaan kepada orang lain. Karena secara diam-diam kebaikan itu akan kembali ke diri kita masing-masing. Mungkin bukan kita tapi anak cucu atau keluarga kita. Sebaliknya kalau ada yang menganiaya kita, tidak perlu kita berusaha membalas karena Allah SWT yang akan membalasnya.
Kalau kita tidak bisa
memberikan manfaat ke orang lain, jangan merugikan mereka, kalau kita tidak
bisa menghormati orang lain, janganlah menghina mereka dan kalau kita tidak
bisa membahagiakan orang lain, janganlah menyusahkan mereka. Apa yang didapat
di dunia, mungkin sehari bisa habis, tapi kebaikan didunia akan dikenang dan
diakhirat juga di tuai amalnya. “Baikki dikantor, baik di dunia lebih-lebih
baik diakhirat. Silahkan kerjakan kewajibannya nanti haknya saya yang penuhi” .
Tutupnya. (Rudy/Wrd)