Watampone, (Kemenag Bone) – Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan, Jumat (18/7/2025). Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat Kepala Kantor ini menghadirkan perwakilan dari berbagai unsur, mulai dari Ormas Islam, media, Penyuluh Agama, Kepala KUA kecamatan wilayah kota, staf ASN Kemenag Bone, mahasiswa, hingga perwakilan komunitas Bissu Bone.

Sebelum acara dimulai, Plt. Kepala Seksi Bimas Islam H. Muhammad Rafi As’ad menyampaikan bahwa tema FGD kali ini sangat relevan, mengingat konflik sosial di masyarakat seringkali dipicu oleh isu-isu keagamaan. Ia juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi aktif seluruh peserta yang hadir dari berbagai latar belakang.

FGD dipandu oleh Kasubag TU Kemenag Bone H. Ahmad Yani, dengan narasumber utama Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bone, H. Abdul Rafik. Hadir pula mentor Moderasi Beragama Fatmawati Jauharo, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Tanete Riattang Barat. Menurut H. Ahmad Yani, kegiatan ini sekaligus menjadi ruang silaturahmi antara Kemenag, tokoh agama, Ormas Islam, media, dan komunitas lintas budaya atau Bissu.

Dalam paparannya, H. Abdul Rafik menyampaikan pesan moral dari Menteri Agama RI tentang pentingnya membangun ekosistem moderasi dan sosial yang sehat. Ia menegaskan bahwa konflik sosial tidak hanya dipicu oleh perbedaan agama, tetapi juga oleh faktor sosial, ekonomi, dan politik yang kompleks.

Antusiasme peserta FGD terlihat dari banyaknya tanggapan, saran, dan harapan agar kegiatan serupa terus digelar secara berkala. Perwakilan dari LDDI Bone dan beberapa ormas Islam lainnya memberikan dukungan penuh terhadap forum dialog seperti ini. Mereka menilai FGD tersebut sangat penting dalam memperkuat sinergi antar unsur masyarakat demi menciptakan kehidupan sosial dan keagamaan yang rukun dan damai di Kabupaten Bone. (Ahdi)