Makassar,(Kemenag Makassar)Bertempat di Ruang Rapat BAPPEDA, Kantor Balai Kota Makassar, Selasa (26/08/2025) Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai perwakilan dari SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) se-Kota Makassar serta lintas instansi terkait, yang bersama-sama berkomitmen menangani permasalahan Anak Tidak Sekolah (ATS) secara terpadu dan berkelanjuta.

Kementerian Agama Kota Makassar turut hadir dalam kegiatan strategis ini, diwakili oleh Bapak Ahmad Malik Thaha, S.Ei selaku Penyelenggara Zakat dan Wakaf mewakili Kepala Kantor Kemenag Kota Makassar. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan pandangan serta komitmen Kementerian Agama dalam mendukung penurunan angka ATS melalui pendekatan keagamaan dan sosial.

"Peran Kemenag terhadap ATS, khususnya dalam lingkup kami, sudah dilakukan melalui berbagai kegiatan sosialisasi. Salah satunya adalah program dari Bapak Menteri Agama RI, yaitu BRUS (Bimbingan Remaja Usia Sekolah). Melalui program ini, kami turun langsung ke madrasah dan sekolah-sekolah di Kota Makassar untuk memberikan edukasi, khususnya dalam rangka mencegah pernikahan dini. Program ini terbukti efektif, dan sejalan dengan tujuan kegiatan hari ini dalam mencegah anak-anak putus sekolah," ungkap Bapak Ahmad Malik Thaha.

Selain menghadiri rapat koordinasi, pada kesempatan tersebut, Beliau juga melakukan koordinasi dengan Kabag Kesra Kota Makassar, Bapak Muhammad Syarief. Koordinasi ini membahas dua hal penting terkait penguatan kelembagaan zakat dan wakaf di Kota Makassar, yaitu:

1. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia tentang mekanisme seleksi calon anggota BAZNAS Kota Makassar yang akan datang.

2. ⁠Persiapan dan proses pembentukan Kepengurusan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Makassar untuk periode 2025–2029.

Kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam menyatukan langkah antarinstansi guna menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif serta pengelolaan zakat dan wakaf yang lebih optimal di Kota Makassar. Kementerian Agama Kota Makassar berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam membina generasi muda yang tidak hanya berpendidikan, namun juga memiliki integritas moral dan spiritual sebagai fondasi dalam membangun bangsa.(malik)