Kemenag Maros Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan: Ajak Bijak Sikapi Perbedaan

Kontributor

Lau (Kemenag Maros)-Kemenag Maros melalui Seksi Bimas Islam
menggelar kegiatan deteksi dini konflik sosial berdimensi keagamaan, Rabu
(16/7/2025).
Acara yang diikuti 30 peserta, melibatkan penyuluh agama di
14 KUA kecamatan dan hadir pula tokoh agama dan tokoh masyarakat Kabupaten
Maros.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Maros, H. Muhammad,
menegaskan pentingnya sikap bijak dalam menghadapi perbedaan di masyarakat.
Saat menyampaikan arahan kepada penyuluh agama, ia menyampaikan
bahwa tugas utama mereka membina masyarakat, bukan memfatwa atau menghakimi kelompok
keagamaan tertentu.
“Tugas kita pembinaan, bukan memfatwa. Menyuluh, seperti
memasukkan cahaya di dalam gua. Jadi harus dipastikan, para penyuluh melakukan pembinaan
dengan baik,” tegasnya.
“Kalau ada kelompok keagamaan, yang menurut kita agak beda,
kurang tepat, tapi itu bukan tugas kita. Itu tugas MUI. Saya ingatkan, bukan
tugas kita.
“Tugas kita, menerjemahkan kondisi sosial keagamaan
masyarakat. Membedah dengan rapi, supaya tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
Dan kita membawa kesejukan, sehingga kehadiran kita dirindukan masyarakat,”
lanjutnya.
Untuk itu, Kakankemenag Muhammad, mengharapkan para penyuluh
agama untuk perbanyak membaca literatur paham keagamaan. “Banyak jalan, lihat pembanding
dari berbagai sudut pandang. Supaya memperkaya cara berpikir, dan tidak
terburu-buru menyesatkan yang berbeda dengan kita.”
Senada, Kepala Seksi Bimas Islam, H. Ramli, menegaskan bahwa
penyuluh agama harus memperluas wawasan, jangan terus berada di zona nyaman.
“Kalau ada gejala lain di lapangan jangan cepat memvonis, posisi
kita berada di tengah-tengah. Kita amati, karena tugas kita membina. Jangan
ambil langkah kekerasan, pakai pendekatan dialogis,” ungkapnya.
Selanjutnya, Ketua MUI Maros, KH. Syamsul Khalik, mengajak
kepada para peserta kegiatan untuk terus menjaga kerukunan umat dengan terus
menjaga tali silaturrahmi.
Forum, diakhiri dengan pembacaan komitmen bersama “Merawat Kebersamaan Meneguhkan Moderasi Beragama di Tengah Keberagaman”, yang dipimpin oleh Kepala KUA Kecamatan Maros Baru, Muhammad Yahya T, dan Ketua IPARI Maros, Hamzah Ahmad.