Kemenag Sulsel Dukung Pelaksanaan Pesparani Katolik I Tingkat Provinsi

Kontributor

MAKASSAR, KEMENAG SULSEL - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sulsel, H. Ali Yafid menerima audiendi Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3D) Sulawesi Selatan, Senin 23 Juni 2025.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Kakanwil Kemenag Sulsel tersebut, Ali Yafid menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang dijadwalkan akan berlangsung pada 27 Juni 2025 di Aula Paroki Fransiskus Assisi, Makassar.
“Kementerian Agama memberikan dukungan penuh atas kegiatan ini. Silahkan LP3D berkreasi dalam menyuguhkan yang terbaik bagi umatnya. Kami siap mendukung,” ujar H. Ali Yafid.
Selain itu, mantan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bulukumba ini juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas serta memperkuat kerukunan antarumat beragama.
“Saya sebagai pembina, dan LP3D sebagai pelayan umat, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk merawat keharmonisan,” tambahnya.
Dalam audiensi ini, Pembimas Katolik, Paulus Palondongan menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Kakanwil. Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini LP3D belum bisa mengakses anggaran resmi akibat efisiensi.
"Walau anggarannya masih terblokir tapi kami memberanikan diri melanjutkan kegiatan ini dengan biaya mandiri. Semoga ke depan, setelah blokir anggaran dibuka, bisa dimanfaatkan untuk mendukung program ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Bendahara LP3D, Ernes, melaporkan inisiatif pelayanan kepada umat difabel yang telah dilakukan selama ini. Program tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Kakanwil agar umat difabel mendapat perhatian khusus dalam aspek peribadatan.
Ia juga mengajukan permohonan dukungan anggaran serta berharap Kakanwil dapat secara resmi membuka acara Pesparani mendatang.
Dengan semangat kolaboratif yang ditunjukkan dalam audiensi ini, pelaksanaan Pesparani Katolik I tingkat Provinsi Sulawesi Selatan diharapkan dapat menjadi momentum penguatan iman, budaya, serta toleransi lintas umat di Bumi Anging Mammiri. (Arif/AB)