Sengkang (Humas Kemenag) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo melalui Tim Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan legalitas aset keagamaan. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan Sosialisasi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf yang digelar sebagai upaya menyelamatkan dan menata administrasi tanah wakaf secara menyeluruh.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, H. Muhammad Subhan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat dalam membangun masjid sangat tinggi, namun legalitas wakaf masih menjadi tantangan. "Ada lebih dari 800 masjid di Kabupaten Wajo. Banyak berdiri di atas tanah yang belum bersertifikat. Ini rawan sengketa, dan kita ingin ini tertib," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa percepatan sertifikasi tanah wakaf merupakan kerja kolaboratif antara Kementerian Agama, Kejaksaan, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN), yang telah dituangkan dalam nota kesepahaman di tingkat provinsi dan kini dijalankan di kabupaten.

Hadir dalam kegiatan ini, Irtanto Hadi Saputra Rachim, Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Negeri Wajo, mewakili Kepala Kejaksaan Negeri Wajo, Anwar K., Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Wajo, Muhammad Haderawi, Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Wajo, 40 Kepala Desa, serta Para Lurah dari Kecamatan Bola, Takkalalla, Sajoanging, dan Penrang.

Sosialisasi ini menjadi tahap awal pelaksanaan di empat kecamatan prioritas, yang ke depannya akan diperluas. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari transformasi fungsi masjid, dari sekadar tempat ibadah menjadi pusat layanan dan pemberdayaan umat.

"Masjid harus menjadi pusat kegiatan umat sebagaimana pada masa Rasulullah SAW—tempat pendidikan, musyawarah, dan pelayanan masyarakat," ujar H. Muhammad Subhan.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para peserta yang berharap program ini terus berlanjut dan mampu memberikan dampak positif terhadap tata kelola aset wakaf di Kabupaten Wajo. (jo/nrl)