Kepala Kemenag Tana Toraja: Gaji ASN Adalah "Utang" Yang Harus Dibayar Dengan Layanan Terbaik
Kontributor
MA
Makale (Kemenag Tana Toraja) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tana Toraja, H. Usman Senong, S.Ag., M.H., memberikan pesan mendalam kepada para pendidik dan tenaga kependidikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tana Toraja.
Dalam kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di Aula Masjid Raya Makale, Sabtu, 20 September 2025, ia menekankan bahwa gaji dan fasilitas yang diterima ASN adalah sebuah "utang" yang harus dibayar dengan kinerja prima.
Pesan ini disampaikannya saat membahas materi "Core Values ASN BerAKHLAK Fondasi Menuju Layanan Publik Unggul." H. Usman Senong menjelaskan, nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) bukan sekadar teori, melainkan kompas moral yang harus diterapkan dalam setiap aspek pekerjaan.
"Gaji kita itu utang, dan utang itu harus dibayar. ASN memperoleh gaji di awal bulan sebelum bekerja, agar utang itu halal, kita harus menunaikan kewajiban kita dengan bekerja semaksimal mungkin," ujar H. Usman Senong.
Ia menambahkan, jika ASN hanya bekerja memenuhi standar minimal, itu hanya cukup untuk membayar utang. Namun, jika bekerja melampaui ekspektasi, di situlah keberkahan akan didapat.
H. Usman Senong juga menyoroti pentingnya kompetensi bagi guru madrasah. Menurutnya, guru madrasah yang kompeten adalah mereka yang mampu mengintegrasikan sains dengan agama dan kearifan lokal.
"Dengan kemampuan ini, madrasah tidak hanya mencetak siswa yang pintar secara akademis, tetapi juga berkarakter dan beradab. Inilah keunggulan kita yang membedakan dengan sekolah umum," tegasnya.
Pada nilai Loyal, H. Usman Senong menekankan pentingnya menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, dan instansi. Ia mengajak para pendidik untuk saling mengingatkan jika ada rekan yang menyimpang dari aturan atau nilai moral.
"Kalau ada teman yang melanggar, jangan hanya diam. Ingatkan, karena kalau kita biarkan, dampaknya akan merusak nama baik instansi," tambahnya.
Beliau menutup paparan dengan menyoroti nilai Adaptif dan Kolaboratif, di mana setiap ASN harus mampu bekerja sama dan menggerakkan potensi di sekitarnya.
"Jika kita bekerja sendiri, kita hanya akan mencapai hasil sesuai kemampuan individu. Tapi kalau kita berkolaborasi, kita bisa mencapai target yang luar biasa," tutupnya, seraya mengajak seluruh peserta untuk terus mengimplementasikan nilai BerAKHLAK.
Pesan-pesan ini diharapkan mampu menginspirasi para pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan MAN Tana Toraja untuk menjadi agen perubahan yang profesional dan berintegritas. (An)