KUA, MUI, Dan DMI Batulappa Gelar Pembinaan Keagamaan; Kupas Tuntas Ibadah Kurban Dan Zakat

Kontributor

Batulappa, (Kemenag Pinrang) — Dalam rangka memperkuat pemahaman keagamaan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Batulappa bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Batulappa menggelar kegiatan pembinaan keagamaan, Rabu (28/05/2025)
Kegiatan yang
digelar di aula pertemuan Kecamatan Batulappa ini menghadirkan dua narasumber
utama yang merupakan tokoh penting di Kabupaten Pinrang. Ketua Umum MUI
Kabupaten Pinrang, KH. Abdul Salam Latarebbi,
membuka sesi pembinaan dengan menyampaikan kajian bertema “Syarat
dan Keutamaan Berkurban”. Dalam pemaparannya, beliau mengajak
masyarakat untuk memahami makna kurban secara menyeluruh, bukan hanya sebagai
ritual tahunan, melainkan sebagai bentuk ketakwaan dan kepedulian sosial.
“Berkurban bukan
sekadar menyembelih hewan, tapi bagaimana kita memaknai ketaatan dan keikhlasan
dalam menjalankan perintah Allah” tegas KH. Abdul Salam.
Selanjutnya, Ketua
BAZNAS Kabupaten Pinrang, Ustaz H. Muh. Tayyeb,
menyampaikan materi tentang Zakat: Kunci Kesejahteraan
Umat. Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam
menunaikan kewajiban zakat, serta peran strategis zakat dalam mendukung
pengentasan kemiskinan dan memperkuat solidaritas sosial.
“Zakat bukan hanya
kewajiban pribadi, tapi juga solusi nyata bagi pembangunan kesejahteraan umat,”
jelas Ustaz Tayyeb dalam presentasinya.
Acara ini dihadiri
oleh para Kepala Desa dan Lurah, Kepala Lingkungan dan Dusun, serta para
Pegawai Syara’ se-Kecamatan Batulappa. Turut hadir Kepala KUA Kecamatan
Batulappa bersama jajarannya, Ketua MUI dan Ketua DMI Kecamatan Batulappa yang
secara aktif mendukung terlaksananya kegiatan ini.
Dengan terselenggaranya kegiatan pembinaan ini, diharapkan masyarakat Kecamatan Batulappa semakin memahami nilai-nilai dasar ibadah kurban dan zakat, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sinergi antara lembaga keagamaan dan pemerintah ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan masyarakat yang religius, sejahtera, dan penuh keberkahan. (Rosmini)