Daerah

Kunjungan Bimas Bone: KUA Bontocani Siap Tingkatkan Peran Dan Publikasi Layanan

Foto Kontributor
Humas Bone

Kontributor

Rabu, 30 Juli 2025
...

Palattae, (Kemenag Bone) – Dalam rangka memperkuat peran penyuluh agama Islam dan meningkatkan kualitas layanan Kantor Urusan Agama (KUA), Plt.Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Kasi Bimas) Islam Kementerian Agama Kabupaten Bone, H. Muhammad Rafi S’Ad, melakukan kunjungan kerja ke KUA Kecamatan Wilayah Bone Selatan. Kegiatan ini berlangsung di Aula KUA Kecamatan Kahu, Kelurahan Palattae, Rabu (30/7/2025) dan dihadiri oleh Kepala KUA Kahu, Bontocani, dan Patimpeng, serta para Penyuluh Agama Islam dari ketiga kecamatan tersebut.

Dalam arahannya, H. Muhammad Rafi menekankan pentingnya penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) bagi para penyuluh agama sebagai bentuk penguatan kinerja dan pertanggungjawaban tugas di lapangan. Beliau juga membahas secara mendalam Asta Protas, yaitu delapan item program prioritas Kementerian Agama yang menjadi acuan utama dalam pelaksanaan tugas penyuluhan.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya eksposur kegiatan KUA dan penyuluh di media sosial sebagai bentuk transparansi layanan publik dan penguatan citra positif Kementerian Agama di tengah masyarakat.

"Kita harus tampil di media. Jangan biarkan publik hanya tahu dari isu-isu negatif. Publikasikan kegiatan positif yang dilakukan KUA dan penyuluh," tegasnya.

Dalam kunjungan tersebut, juga disampaikan urgensi program Gerakan Sadar (Gas) Pencatatan Nikah. H. Rafi As’ad mengimbau agar para penyuluh turut aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencatatan pernikahan secara resmi sebagai bentuk perlindungan hukum bagi keluarga.

Tak kalah penting, penyuluh juga diingatkan untuk mampu membaca situasi sosial yang berpotensi konflik sebelum viral di masyarakat. Untuk itu, penggunaan aplikasi Early Warning System (EWS) menjadi salah satu solusi teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam deteksi dini isu keagamaan dan sosial.

Ia juga mengingatkan tentang pentingnya kesiapan data keagamaan yang lengkap dan valid. Hal ini berkaitan dengan seringnya permintaan data dari berbagai instansi, sehingga penyuluh dan KUA perlu memiliki dokumentasi yang tertata dan siap saji.

Staf Seksi Bimas Islam yang ikut dalam kunjungan, St. Hajirah menambahkan mengenai urgensi memiliki objek binaan bagi setiap penyuluh. Objek binaan tersebut diharapkan memiliki SK pengangkatan, pengakuan dari pemerintah desa, struktur organisasi yang jelas, dan minimal memiliki 15 orang jamaah.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan penyampaian masukan dari para penyuluh serta pimpinan KUA kepada Kasi Bimas. Antusiasme peserta mencerminkan semangat bersama dalam memperkuat koordinasi dan meningkatkan efektivitas layanan keagamaan di wilayah Bone, khususnya dalam peran strategis penyuluh agama Islam. (Abkar/Ahdi)


Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default