Kurban Untuk Negeri: KUA Dua Boccoe Eksekusi Sapi Kurban Di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone

Kontributor

Ujung, (Kemenag Bone) - Semarak Idul Adha kembali terasa di tengah masyarakat dengan digelarnya kegiatan “Kurban untuk Negeri: Satu Kurban, Satu Kebahagiaan Umat” yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara panitia kurban Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Kantor Urusan Agama (KUA) Dua Boccoe, dan berbagai pihak lainnya yang peduli terhadap peningkatan solidaritas sosial dan nilai-nilai keagamaan dalam momentum Idul Adha.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini (7-8 Juni 2025) diikuti oleh para peserta kurban yang berasal dari berbagai daerah, termasuk para orang tua santri, para pembina pondok, instansi pemerintah, serta lembaga swasta. Jumlah hewan kurban yang disembelih mencapai 21 ekor sapi dan 7 ekor kambing. Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah proses penyembelihan hewan kurban yang secara simbolis dilakukan oleh Abdul Haris, selaku Penghulu KUA Dua Boccoe, yang didampingi oleh Hasan Basri dan Muh Ashar, keduanya merupakan pegawai KUA Dua Boccoe. Proses penyembelihan berlangsung khidmat dan sesuai dengan syariat Islam.
Panitia kurban Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone, di bawah pimpinan Ustadz Ahmad Amiruddin selaku Ketua Panitia, telah menyediakan berbagai pilihan paket kurban guna mempermudah masyarakat dalam berpartisipasi. Paket-paket tersebut antara lain: Paket Kubro A (untuk 1 orang dan 7 orang), Paket Kubro B (untuk 1 orang dan 7 orang), Paket Kubro C (untuk 7 orang), serta Paket Sugra khusus untuk kambing (1 orang per ekor kambing). Skema ini menjadi solusi praktis agar berbagai kalangan dapat ikut serta dalam ibadah kurban, sesuai kemampuan masing-masing.
Dalam keterangannya, Ustadz Ahmad Amiruddin mengungkapkan bahwa program “Kurban untuk Negeri” dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan, baik dari segi jumlah hewan kurban maupun partisipasi masyarakat. “Alhamdulillah, tahun ini dukungan datang dari berbagai pihak. Ada dari BAZNAS yang bekerja sama dengan Kementerian Agama RI, Bank Syariah Indonesia (BSI), Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan, Kemenag Bone, dan Kemenag Wajo. Bahkan satu paket kurban kami donasikan untuk saudara-saudara kita di Palestina sebagai bentuk solidaritas internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Ustadz Abustan selaku Ketua Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (Lazis) Ikhlas Peduli Umat (IPU), turut menyampaikan pandangannya mengenai makna kurban. “Saya pribadi menganggap bahwa kurban adalah salah satu cara kita untuk lebih dekat kepada Allah SWT. Di sisi lain, kurban juga menjadi sarana mempererat hubungan sesama manusia, terutama mereka yang sedang mengalami kesulitan hidup. Nilai-nilai kepedulian sosial ini sangat penting dalam membentuk masyarakat yang saling tolong-menolong dan penuh kasih sayang,” jelasnya.
Kegiatan kurban di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone ini tidak hanya menjadi ajang pelaksanaan ibadah tahunan, melainkan juga sebagai momentum untuk menumbuhkan semangat kebersamaan, keikhlasan, dan kepedulian antarumat. Ke depan, program “Kurban untuk Negeri” diharapkan terus berkembang dan menjangkau lebih banyak penerima manfaat, baik di dalam negeri maupun luar negeri, sebagai wujud konkret dari semangat berbagi dan keimanan umat Islam. (ashar/Ahdi)