Lintas Agama Bersatu, FKUB Bulukumba Gaungkan Pencegahan Bahaya Narkoba
Kontributor
Bulukumba, (Kemenag Bulukumba) - Pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Bulukumba menggelar Sosialisasi Pencegahan Dini Bahaya Narkoba yang berlangsung di Aula Kantor Kemenag Bulukumba, Selasa (23/12/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya membangun kesadaran dan kewaspadaan aparatur, tokoh masyarakat, tokoh agama serta masyarakat terhadap ancaman narkoba yang semakin kompleks.
Kegiatan ini dihadiri oleh Plt. Kepala Kantor Kemenag H. Misbah, MA, Kepala Kesbangpol Kabupaten Bulukumba Ahmad Arfan, Kasubag TU Kemenag H. Arifin Nur, Kasi PD Pontren, pengurus FKUB Bulukumba, para penyuluh agama, pengurus DWP dan beberapa perwakilan dari tokoh masyarakat lintas agama.
Dalam sambutannya saat membuka acara, H. Misbah menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap narkoba yang merupakan barang terlarang dan sangat berbahaya. Ia mengimbau seluruh peserta sosialisasi, khususnya para pengawas dan penghulu agama Islam, agar aktif memberikan edukasi dan sosialisasi pencegahan narkoba di lingkungan masyarakat maupun satuan pendidikan. “Kemenag memiliki peran strategis dalam memberikan penguatan nilai-nilai keagamaan sebagai benteng moral dalam mencegah penyalahgunaan narkoba,” ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Arfan dalam arahannya mengajak seluruh peserta untuk mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, khususnya dalam agenda pemberantasan narkoba. Ia menekankan bahwa upaya pencegahan tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan membutuhkan kerja sama lintas sektor serta penyuluhan yang berkesinambungan dan berkelanjutan di tengah masyarakat.
Tampil sebagai pemateri AKP Akhmad Risal, SE., MM., MH., CPM, selaku Kasat Res Narkoba Polres Bulukumba, yang didampingi Ust. Dr. Ikhwan Bahar selaku Moderator dari Pengurus FKUB Bulukumba.
AKP Akhmad Risal menegaskan bahwa narkoba merupakan musuh bersama yang harus dilawan secara kolektif. Ia menjelaskan berbagai dampak negatif penyalahgunaan narkoba, terutama terhadap pengguna, seperti perubahan kepribadian, perilaku apatis, mudah marah, melawan norma sosial, hingga menyiksa diri demi menghilangkan rasa sakit. “Bahaya narkoba sangat merugikan, bukan hanya bagi individu, tetapi juga keluarga dan lingkungan sosial. Karena itu, pencegahan harus dilakukan lebih intens dan berkelanjutan,” tegasnya.
Dalam sesi dialog, para peserta berharap dibentuknya Satgas Anti Narkoba ditingkat desa dan kelurahan yang berbasis sekolah/madrasah. (ViraI/khwan)