Lolos Kedua Kalinya Ke Tahap II PAI Award Tingkat Nasional, Arni Majid Maksimalkan Persiapan

Kontributor

Parepare, (Kemenag Parepare) – Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kota Parepare, Arni Majid menjadi salah satu nomine PAI Award 2025 yang lolos ke tahap II Penillaian PAI Award di tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Jakarta pada Agustus mendatang.
Arni Majid bersama 6 Penyuluh Agama Islam lainnya akan
mewakili Sulsel berjuang memperebutkan gelar juara sesuai kategori
masing-masing. Arni Majid sendiri akan berkompetisi pada kategori Pendampingan
Kelompok Rentan.
Di tengah kesibukannya sebagai penyuluh, wanita kelahiran
1978 ini senantiasa memaksimalkan persiapan menuju puncak penilaian PAI Award
tahun 2025 dengan menyiapkan bahan presentasi yang akan ia bawakan di hadapan
dewan juri.
“Alhamdulillah, di tengah kesibukan menjalankan tugas
sebagai penyuluh, saat ini saya juga menyempatkan diri menyiapkan bahan presentasi
yang akan dibawakan pada penilaian di tahap kedua ini,”ujar Arni.
Terpilih untuk kedua kalinya mewakili Sulsel pada tahap
kedua ajang PAI Award di tingkat nasional tidak membuat Arni bersantai, namun
ia semakin memaksimalkan persiapan. Pengalaman yang ia dapatkan tahun
sebelumnya tentu akan menjadi bahan evaluasi untuk mempersiapkan diri dengan
baik.
Doa dan dukungan yang diberikan pimpinan, keluarga maupun
rekan-rekan menjadi motivasi tersendiri bagi ibu satu anak ini.
“Terima kasih atas dukungannya. Insya Allah saya akan
berusaha semksimal mungkin. Doakan hasilnya membanggakan,”ujarnya.
Diketahui, Arni Majid mewakili Sulsel pada ajang PAI Award
Tingkat Nasional Tahun 2025 dengan mengusung Program LAHAT (Lansia Agamis,
Harmonis, dan Sehat).
Dalam mewujudkan program tersebut, ia berkolaborasi dengan lintas
sektoral yakni Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan tenaga kesehatan.
Melalui program LAHAT ini, Arni
Majid berkomitmen untuk membuat para lansia memiliki kualitas hidup yang lebih
baik meski di usia tuanya. Ia ingin mewujudkan lansia yang bisa mandiri tanpa
harus bergantung sepenuhnya kepada para petugas yang tentunya tidak selalu ada
di sampingnya.
Selain itu, ia juga menanamkan
nilai-nilai toleransi baik antarumat agama maupun antara sesama agama dan berkolaborasi
dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk melakukan pembinaan kepada
para lansia untuk menanamkan nilai-nilai moderasi mengingat penghuni panti
tidak hanya menganut satu agama.(Wn)