Makanan Dengan Kandungan Porcine Beredar, PJOH Kemenag Gowa Lakukan Pengawasan
Kontributor
Sungguminasa (Kemenag Gowa). Banyaknya produk makanan mengandung babi beredar, menimbulkan keresahan pada masyarakat. Oleh karenanya pemerintah melalui Pengawas Jaminan Produk Halal (JPH) melakukan pengawasan intensif terhadap peredaran produk makanan yang diduga mengandung unsur babi (porcine) di sejumlah toko, Senin kemarin.
Masniati, ketua IPARI Gowa bersama Burhanuddin, staf Seksi Bimas Islam Kemenag Gowa, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memastikan perlindungan konsumen. "Khususnya umat Islam tentunya, dari peredaran produk yang tidak sesuai dengan ketentuan jaminan produk halal, " ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (18/6/2025)
Menurutnya, fokus utama adalah identifikasi produk olahan pangan impor maupun lokal yang mengandung unsur porcine namun tidak mencantumkan label peringatan secara jelas.
“Ini bagian dari upaya tegas dan juga mengedukasi agar pelaku usaha semakin patuh dan sadar terhadap regulasi halal yang berlaku, " tambahnya.
"Alhamdulillah selesai di 5 titik lokasi, yakni Alfa Midi Agus Salim, Wang Mart Sungguminasa, Alfa Mart sungguminasa, Indomaret Andi Tonro dan Hokky Jaya Agus Salim, " tutur Burhanuddin yang juga didampingi dua Pengawas Produk Halal, Munadiah dan Ahmad Mahdi.
Pengawas Halal pun memberikan edukasi pada manajer dan pemilik tempat usaha untuk menarik produk dan tidak menerima lagi produk dari distributor beberapa merek makanan dan minuman tersebut.
1. Corniche Fluffy Jelly Marshmellow (Marshmellow aneka rasa leci, jeruk, stroberi, anggur)
2. Corniche Marshmellow rasa Apel
3. Chompchomp Car Mallow
4. Chompchomp Flower Mallow
5. Chompchomp Marshmallow bentuk tabung
6. Larbee-TYL Marshmellow isi selai Vanila
7. Hakiki Gelatin ( Bahan Tambahan pangan pembentuk Gel)
8. AAA Marshmallow Rasa Jeruk
9. Sweetime Marshmallow rasa coklat
Ke-9 makanan ini sudah ditarik dari peredaran di pasaran namun terdapat produk Marshnalllow dengan bentuk dan varian yang berbeda namun mengggunakan no ID sertifikat halal yg sama. Ini adalah salah satu target pengawasan kali ini di bulan juni 2025.(OH)
