Makassar, (Kemenag Makassar) — Dalam rangka memperingati Dirgahayu Republik Indonesia ke-80, Kantor Kementerian Agama Kota Makassar menggelar kegiatan donor darah massal sebagai bentuk kepedulian sosial dan kontribusi nyata bagi sesama. Bertempat di Jln Rappocini Makassar, Kamis (07/08/2025). 

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan ASN, tenaga pendidik, serta masyarakat umum.

Mewakili Ketua Darma Wanita Persatuan Kota Makassar Hj. Aqidah Irman, panitia pelaksana Ahmad Malik Thaha dalam laporannya menyampaikan bahwa sebanyak 200 peserta telah mendaftar dan siap mendonorkan darahnya pada kegiatan mulia ini. “Alhamdulillah, antusiasme sangat tinggi. Semoga ini menjadi langkah awal untuk terus peduli dan berbagi kepada sesama,” ujarnya.

Kegiatan ini bekerja sama dengan Unit Transfusi Darah (UTD) Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam sambutannya, Kepala UTD Provinsi Sulsel, Hj. Komalaningrum, mengajak seluruh peserta untuk rutin mendonorkan darah. “Donor darah bukan hanya menyelamatkan nyawa, tapi juga menyehatkan tubuh pendonornya. Di tengah kebutuhan yang terus meningkat, mari jadikan ini sebagai amal jariyah kita,” ungkapnya penuh semangat.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Makassar, H. Irman, S.Ag., M.Ag., secara resmi membuka kegiatan donor darah ini. Dalam sambutannya, ia mengimbau seluruh satuan kerja, termasuk madrasah, untuk mendukung aksi sosial seperti ini. “Donor darah adalah bagian dari penerapan kurikulum berbasis cinta — cinta kepada sesama, cinta kepada kehidupan. Kita mulai dari diri sendiri, dan kita tularkan kepada lingkungan sekitar,” tegasnya.

Turut hadir pula Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Makassar, Dr. Hj. Nuraedah, S.Ag., M.Pd., yang memberikan apresiasi kepada para pendonor. “Selamat kepada seluruh peserta donor darah. Semoga selalu diberi kesehatan dan keberkahan atas niat tulusnya membantu sesama,” ucapnya.

Kegiatan ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat kemanusiaan, menjadi bagian penting dalam memeriahkan perayaan kemerdekaan dengan aksi nyata. Donor darah bukan hanya tentang setetes darah, melainkan secercah harapan bagi yang membutuhkan.(Nurdin)